Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa

Aku Iri

24 September 2012   08:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:49 85 1

Bahasa asing yang masuk seolah menjadi tujuan untuk dipelajari supaya terlihat gaul, kondisi seperti ini seolah-olah menggambarkan Bangsa indonesia sebagai multibahasa, dimana terdapat bermacam-macam bahasa didalamnya, ada bahasa ibu, bahasa gaul, bahasa asing, serta bahasa yang akhir-akhir ini menjadi panutan yaitu bahasa alay. Aku tak mau diduakan atau bahkan dilimakan.

Apa ada yang salah dengan bahasa indonesia, sehingga aku diperlakukan seperti ini? Apa aku tidak modern? Aku modern. Salah satu pertimbangan pendahulu kita memilih bahasa Indonesia menjadi bahasa negara adalah karena bahasa Indonesia memenuhi syarat-syarat demokratis untuk dijadikan bahasa modern itu kata Bapak Habibie, mantan presiden Republik Indonesia.

Mereka selalu menggembor-gemborkan cintai bahasa indonesia di berbagai media, entah cetak, maupun elektronik, fasilitas umum, serta fasilitas milik pemerintah. Namun pada kenyataannya, para media itu pula lah yang memperkenalkan bahasa asing, mulai dari komposisi sebuah produk makanan, dengan maksud menyombongkan keterpelajaran, maupun dengan maksud membohongi orang awam yang tidak mengerti, sampai dengan fasilitas umum yang menurut mereka lebih dimengerti dengan menggunakan bahasa asing daripada bahasa Indonesia.

Ini menunjukkan sikap berbahasa masyarakat penutur bahasa indonesia yang kurang positif.

Dilihat dari ujian nasional atau UN, nilai bahasa indonesia adalah nilai terendah dari mata pelajaran yang di UN-kan, Sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas, Mansyur Ramly, mata pelajaranbahasaIndonesia masih menjadi momok menakutkan . Hal itu bisa dilihat dari hasil UN murni. Sakit rasanya.

Dalam hal mencari pekerjaan, hanya orang-orang yang mahir berbahasa asing saja yang bisa lega. Mengapa? Mengapa mereka memperlakukan bahasa Indonesia seperti itu?. Mengapa mereka enggan mempelajariku. Mengapa?.

Andai saja aku bisa meneriaki mereka, memalukan, bahasa sendiri saja belum bisa mau menyombongkan diri memakai bahasa lain. Aku iri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun