Di lingkungan sekolah, kita akan menjumpai berbagai karakter teman-teman kita. Ada yang pendiam, cerewet, serius banget, suka bercanda, berpikir secara instan, dan lainnya. Ketika kita bersama teman-teman kita, kita pasti bisa mengira-ngira dia dari jurusan apa, dilihat dari sikap dan karakternya menghadapi suatu persoalan.
Kebanyakan anak IPA menggunakan otak kiri. Karena dalam belajar IPA, kita akan mempelajari logika, hitungan,urutan, dan menganalisa. Banyak yang menilai mereka orang yang serius, susah diajak bercanda, susah bersosialisasi dan pendiam. Mereka dibiasakan menalar, memecahkan suatu masalah, mengotak-atik angka dan menghitungnya. Tidak hanya terpaku dengan rumus. Kita bisa menemukan rumus baru yang lebih mudah menurut kita, jika kita mampu mengembangkan sifat dasarnya.
Berbeda dengan anak IPS. Mereka lebih menggunakan otak kanan. Karena dalam belajar IPS, kita lebih menggunakan kreativitas, dan memandang dunia luar. Kita tidak bisa hanya belajar pada buku. kita harus aktif dalam masyarakat. Oleh karena itu, mereka dinilai orang yang aktif, suka berbicara, mudah bersosialisasi, dan wawasan mereka lebih luas. Banyak yang menilai mereka orangnya bandel. Sebenarnya bukan bandel, hanya saja mereka kurang serius menghadapi sesuatu. Tapi, dalam bermasyarakat, merekalah yang lebih dicari. Karena mereka mudah bersosialisasi.
Nah, itulah perbedaan cara berpikir anak IPA dan IPS. Jangan memandang sebelah mata sebuah jurusan atau sifat mereka. Mereka mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keduanya bisa bersatu untuk memecahkan suatu permasalahan. Mereka saling melengkapi.