Kasus obat anestesi produksi PT Kalbe Farma yang mengakibatkan dua orang tewas di RS Siloam Karawaci masih belum mendapat titik temu. Hingga sampai saat ini pengusutan pun kabarnya masih dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kepolisian.
Desak penuntasan kasus kesalahan obat tersebut, puluhan massa dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda untuk Keadilan Rakyat (Amalan Rakyat) gelar aksi di depan kantor pusat PT Kalbe Farma di Jalan Letjen Suprapto Kav. 4, Jakarta Timur.
Gelar spanduk saat aksi, massa yang merupakan aliansi dari beberapa kampus di Jakarta itu mendesak agar PT Kalbe Farma bertanggung jawab atas beredarnya obat yang mengakibatkan dua orang tewas saat menjalani operasi.
“Kami meminta agar kasus ini diusut tuntas dan copot seluruh direksi PT Kalbe yang diindikasi melakukan kejahatan kemanusiaan. Apalagi, setelah ada korban jiwa, tidak ada tindakan yang jelas dari Kalbe,” ujar salah satu orator, Furqon di Jakarta, rabu (25/2/2015).
Saat menggelar aksi, massa sempat membakar ban bekas sebagai bentuk dari ekspresi kekecewaan terhadap sikap Kalbe Farma yang justru dianggap tidak bertanggung jawab dalam kasus yang diakibatkan oleh salah satu jenis produk mereka itu.
Aksi hingga lebih dari 1,5 jam dan tidak mendapatkan respon dari pihak Kalbe, massa pun memaksa merangsak ke jalan raya dan menutup ruas jalan menuju Senen. Sempat ada kemacetan hingga lampu merah Pulomas. Namun kemarahan massa pun bisa diredam aparat sehingga jalan hanya ditutup separuh saja.
SUMBER: http://nemukabar.com/2015/02/puluhan-massa-desak-kalbe-farma-tanggung-jawab-atas-tewasnya-pasien-rs-siloam.html