Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Ujian “SIM” Bagi Masinis Kereta Api

6 April 2015   18:33 Diperbarui: 4 April 2017   18:07 19783 0

Resikonya berat bahkan nyawa menjadi taruhannya bila terjadi kecelakaan. Tak hanya nyawa, kelalaian menjalankan dinas bisa berujung pemecatan dengan tidak hormat, atau pilihan lain harus mengganti kerugian akibat kerusakan lokomotif.

Untuk pengujian ASP, Masinis maupun Asisten Masinis harus mengikuti serangkaian ujian, meliputi: ujian teori, ujian praktik, wawancara dan termasuk tes kesehatan. Senin, (6/4/2015), saya berkesempatan untuk meliput pembukaan acara Pengujian Awak Sarana Perkeretaapian di Balai Pendidikan & Pelatihan Perkeretaapian “Sofyan Hadi” Bekasi. Sebanyak 519 orang (Masinis dan Asisten Masinis) termasuk masinis KRL yang mengikuti pengujian kali ini.

Mata pun tertuju lurus ke depan melihat ke arah sinyal dan jalur kereta api yang akan saya lalui. Dari audio terdengar peluit dan bel tanda aman untuk kereta api berangkat. Saya pun mulai memasukkan gigi dari idle ke 1-2-3 dan seterusnya untuk menambah laju kecepatan. Mata pun harus awas melihat sinyal elektrik dan semboyan/ rambu-rambu di kanan jalan rel yang. Kalau istilah di jalan raya, harus awas dengan lampu merah dan rambu-rambu lalulintas. Setiap jarak antar stasiun, ada batas kecepatan maksimal yang diijinkan yang harus dipatuhi. Tidak boleh terlalu pelan dan juga tidak boleh melebihi batas kecepatan yang telah ditentukan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun