Tanggal 18 Februari melihat berita di TV bahwa banyak penerbangan Lion Air delay tanpa kejelasan dan banyak Penumpang ngamuk, sementara Lon Air tersirat "tidak bisa berbuat apa2". campur tangan Kemenhub juga tidak membawa perbaikan yang instant....yang terdengar adalah nuansa peringatan...cabut trayek dan sejenisnya...Thus siapa problem solvernya ?
Pada Hari H kami sudah di Terminal 1B, mobil sudah diparkir ditempat Parkir Inap yang aduhai bagusnya termasuk servicenya juga...jarang2 ! Begitu sampai dipelataran masuk Terminal 1B, terlihat suasana "horror", Penumpang berjubel banyak sekali. Kami masuk dan check in dengan antrian ke semua jurusan panjang2 banget. Selesai check in, kami sarapan di salah satu resto didalam yang juga penuh sesak...laris...
Kami masuk keruang tunggu Gerbang B2...suasana lebih horror lagi..penuh sesak....wangi2an prengus dan tengik mulai tercium....Kata Petugas kebersihan ada banyak Penumpang yang bermalam disini sejak Magrib kemarin ! Berita di TV betul2 kenyataan ! Penumpang yang mengalami delay adalah jurusan Palembang, Padang, Pekanbaru, Semarang, Baam, dll. Hati mulai deg2an juga..hawa panas , tidak ada tempat duduk...Penumpang pada panik....sebentar bergerak keluar....ke gate B3 ..sebentar bergerak lagi kembali membingungkan...TIDAK ADA sama sekali announcement dari fihak Lion Air. Biasanya paling tidak suka ada Megaphone di Counter Ruang tunggu, juga tidak ada. Saya tanya kepada Petugas kebersihan..."Kemarin ada Pak, tapi sekarang hancur dirusak Penumpang", jawabnya. Waladalah..Penunpang Pesawat lebih2 run a mock dari Penunmpang KA ! Itulah Indonesia !
Sesudah lama berdiri nunggu sampai jam 07.20 tiba2 ada bisik2 dikerumunan dan ada Petugas Lion Air menyobek Boarding Pass katanya Pesawat Lion Air dengan No Penerbangan JT 340 tujuan Palembang segera boarding di gate B3 (tadinya B2). Buru2 kami masuk kerumunan, tidak jauh dari Petugas yang sedang nyobekin Borading Pass, ada Petugas Lion Air wanita bediri dibagian Ruangan sebelah dalam dan saya tanya untuk konfirmasi, "Apa ini flight ke Palembang ?". jawabannya mengelegar "Bukan ini ke Padang". Salah seorang Penumpang yang Boarding Passnya sudah dirobek mendengar ucapan itu dan menyahut " Bukan ini ke Palembang, masuk saja Pak !". Tiba2 serombongan Penumpang yang sudah sejak kemarin menunggu mendatangi Petugas yang nyobekin Boarding Pass dan PROTEST dengan melotot2, " Seharusnya KAMI yang diberangkatkan duluan... bukan mereka sambil menunjuk2 kerah kami.......benar2 horror ! Akhirnya kami take off jam 07.55, terlambat 70 menit, lumayan !
Perjalanan Palembang - Lahat dengan Mobil.
Memasuki bandara Sutan badaruddin Palemban kami cukup terpana...sangat bagus dibandinhkan dahulu Talang Betutu....dingin dan bersih...dan teratur. Kemjuan Pembangunan yang patut dibanggakan. Mobil yang sudah dipesan via telepon Kijang Innova dengan sewa Rp 600 rb/hari tanpa Solar dan uang Losmen Supr sudah menunggu dan kami segera menuju Lahat, 225 km perjalanan darat.
Sepamjang perjalanan kami melihat invasi kuliner dari Jawa...seperti Pecel Lele, Tahu Sumedang Renyah, Siomay dan Batagor Bandung dan RM Sederhana Bintaro...Yang RM asli hanyalah RM Pagi Sore dan RM Siang Malam ! Jenis menunya hampir sama tapi corak lain RM Sederhana seperti masakan Padang modern lebih kekuninagn, sedangkan RM Siang Malam lebih gelap karena didominasi bumbu kapul laga. Keadaan jalan 80% bagus sisanya berlubang besar, karena banyak dilalui Truk2 pengangkut batubara. Kepadatan jalan boleh dikatakan sepi...hanya banyak didominasi oleh Truk2 pengangkut batubara yang berjalan Asoy Geboy ! Jarak Palembang - Lahat ditempuh dalam waktu 6 jam !
Sesampai di Lahat langsung check in di Hotel Grand Zuri, satu2nya Hotel 4 Star disana...harga lumayan murah dibandingkan Hotel sejenis di Jakarta. Kolam Renangnya besar....ada Karaoke di Restorannya ! Sebelum masuk Muara Enim, kami sinngah sebentar didaerah Ujan Mas, sentra duren ! Duren disini kecil manis dan bijinya juga kecil. harganya murah 10 rb - 30 rb/tiga biji tergantung besarnya !
Besoknya berkeliling kota Lahat ..banyak jaringan jalan dibuat..jumlah Hotel bertambah....Pada waktu berziarah ke TPU terbesar TPU Talang Kapuk ke kuburan Mertua....kaget juga...Pekuburan itu sudah sangat penuh...bumper to bumper ! Padahal 30 tahun lalu masih melompog, thus selama kurun waktu sudah banyak warga Lahat yang "berangkat" duluan...Besok siangnya kami kembali ke Palembang dengan waktu tempuh 7 jam ! Kami segera check in ke Hotel Horison Ultima sekelas dengan Gand Zuri, berada di pusat kota didepan Pasar Cinde yang terkenal.
Wisata di Palembang.
1. Kami mengunjungi Pulau Kemaro, sebuah pulai ditengah Sungai Musi arah Pelabuhan Bom Baru. Kami naik Ketek (Perahu dengan mesin tempel diesel) dengan ongkos bolak balik termasuk nunggu sebesaf 300 rb rupiah. Perjalanan ditempu kl 40 menit saja. Di Pulau Kemaro ada Kelenteng dan Pagoda. Lgendanya katanya ada Pangeran Cina yang mempersunting Putri Sriwijaya, Sri Fatimah. Sewaktu mereka pulang dari Tiongkok sesudah sowan sama leluhur, Kapal mereka dengan hartanya tenggelam di lokasi Pulau Kemaro sekarang. Sesudah kejadian itu konon timbul lah Pulau Kemaro ditengah Sungai Musi.
2. Petilasan Sabo Kingking. Ini adalah situs kuburan para Prajurit Sriwijaya yang dikeramatkan penduduk. Pengunjung mendatangi dengan baerziarah meminta keselamatan dan sejenisnya. Kembang ziarah dijual disini oleh penduduk setempat. Lokasi sudah berada dipemkiman penduduk,. Dahulunya Lokasi masih natural dengan banyak suasana hijau ditepi Siungai Musi didarah Ilir Timur.
Wisata Kuliner di Palembang
Palembang sangat terkenal dengan makanan khasnya yaitu Pempek . Banyak sekali Resto yang membuat dan menjual Pempek ini dengan berbagai merek; Pak Raden, VICO, CANDY, Lince, Tince, Roket, Rudal, dll Disamping bermacam versi Pempek sebagai jagoan makanannya, makanan khas Palembang lainnya juga dijual al; Model, Lenggang, Celimpungan, Brugo,Pindang Ikan, Pindang Tulang,dll
Selama disana kami hanya mencoba Pempek di Resto VICO, sedangkan untuk makanan Palembang lainnya seperti Pindang Ikan dan sejenisnya yang non Pempek kami mencoba di dua restoran cukup terkenal;
RM Ibu Ucha dan RM Sri Melayu, keduanya terletak didaerah elite Palembang Jalan Demang Lebar.
Di Palembang sudah berdiri juga sebuah Mall yang cukup bagus setingkat dengan PI Mall Jakarta hanya lebih kecil namanya Palembang Icon, disekitarnya terletak dua buah Hotel bintang 5, Arya Dua dan Arista.
Perjalanan Pulang ke Jakarta.
Karena situasi Lion Air masih terus mules, maka kami refund Ticket Lion Air 50% dan ganti dengan Sriwijaya Air, dapat Flight tanggal 22 Minggu malam jam 20.25. Samapi rumah di Jakarta jam 23.30. selamat. Cukup berkesan Nostagia. Palembang and Lahat onward !