Namun, desa dengan jumlah penduduk 395 jiwa ini pernah mendadak terkenal karena berhasil menghadirkan Fadel Muhammad, Wakil Ketua MPR RI yang juga menjadi Ketua Umum Pengurus Dewan Jagung Nasional pada 4 Mei yang lalu guna melakukan panen raya jagung secara simbolis di atas lahan sebesar 60 hektar.
Cerita tentang desa ini pun punya babak baru hari ini. Sebanyak 60 ton jagung dari desa ini hari ini (Rabu, 14/06/2023) dikirim secara perdana ke Surabaya melalui pelabuhan tol laut Larantuka. Pengiriman ini menjadi bagian pertama dari 200-an ton jagung yang akan dikirim ke Surabaya untuk selanjutnya dibawa ke PT. Charoen Pokphand yang menjadi mitra bisnisnya.
Adalah seorang Fidelis Notan Tukan, sang kepala desa yang menjadi the man behind the gun-nya cerita menarik ini. Pria kelahiran 21 Oktoer 1978 ini memulai memimpin Geken Derang pada 2021 lalu, dan mulai melakukan terobosan yang luar biasa terhadap potensi pertanian di desa ini.
"Saya anggarkan 20 persen dari dana desa untuk mengembangkan pertanian di desa, untuk memfasilitasi dan mengedukasi warga," sebutnya.
Lalu, untuk apa dana 20 persen itu?
Fidelis menjelaskan bahwa dana itu dianggarkan untuk membuka jalan usaha tani (JUT) sepanjang 7 kilo dari desa, pengadaan pipa air minum, serta pembuatan blok sepanjang 1,2 kilometer di antara petak-petak ladang jagung untuk membuka akses dan mempermudah proses distribusi jagung dari ladang ke desa.
Terobosan sang kepala desa ini rupanya disambut hangat seluruh warga. "Untuk tahun ini, ada 49 petani dari 79 petani produktif yang ada di desa yang kemudian menjalankan kegiatan ini. Pemdes mengontrak 200 hektar lahan milik desa yang kemudian dibagi ke setiap warga yang mau bergabung," ceritanya.
Hasil terobosan, kerja keras yang dipadukan dengan antusias warga ini kemudian memberikan warna baru bagi desa ini. "Tahun ini kami bisa mencapai hampir 200-an ton. Kami jual ke pabrik dengan harga empat ribu lima ratus rupiah. Jadi hitung saja, bisa tembus 1 M," ceritanya tersenyum.
Pengiriman perdana jagung dari desa Geken Derang ini pun mendapat respon dan apresiasi dari Penjabat Bupati Flores Timur, Drs. Doris Alexander Rihi, M.Si., yang turut hadir dan secara simbolis melakukan launching. Menurutnya, tol laut yang telah dibangun oleh Presiden Jokowi ini bertujuan untuk mempermudah proses distribusi barang di seluruh Indonesia.
 "Sangat tepat, ama desa Geken Derang dan teman-teman, menggunakan kapal tol laut ini menggerakan roda perekonomian di desa. Jadi kita berterimakasih kepada bapak Presiden yang telah menghadirkan tol laut di Flores Timur," ungkapnya.
Doris Rihi pun memanfaatkan kesempatan ini untuk mengajak seluruh warga untuk memaksimalkan potensi yang ada di setiap desa.
"Ini menjadi motivasi, dan desa Geken Derang telah menjadi pioner, baik terkait hasil pertanian maupun dalam penggunaan tol laut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," lanjutnya.
Selanjutnya Doris Rihi mengapresiasi keterlibatan Pelni dan kapal tol laut yang telah menjadi bagian dari kemajuan di Flores Timur terutama di bidang distribusi barang.
Khusus kepada Fidelis, Doris Rihi mendorong agar pengiriman ini tidak hanya satu kali saja, namun harus terus dilakukan, mengingat pelayanan tol laut sudah sangat memudahkan pengiriman komoditas dari Flores Timur demi peningkatan perekonomian keluarga dan masyarakat.
"Ini menjadi hal baik yang harus terus diwartakan kepada seluruh pihak," tegasnya.
Setelah secara simbolis melaunching, Doris Rihi -didampingi pejabat perwakilan Kepala Kantor Unit Pelayanan Pelabuhan (UPP) kelas 2 Larantuka, Sailudin, Nahkoda Kapal Tol Laut Kendhaga Nusantara 7, Lukas Pana R., Pinca PT. Pelni Cabang Larantuka, Yusuf Arfa, Kadis Perdanganan dan Perindustrian, Siprianus Sina Ritan, S.sos, M.Si, Kadis Perhubungan, Lairensous Yitno Wada, SE., M.Si, Kadis Pertanian, Petrus Petara Aran, SP, Kadis Kominfo, Heronimus Lamawuran/Herry, S.Sos., Kades Gekeng Deran, Fidelis N.Tukan, - menjalahi kapal Kendhaga Nusantara 7 yang akan mengangkut berbagai komoditas pertanian dari Flores Timur ini menuju Surabaya.
Hadir pula dalam kegiatan ini, Kades Kolaka, Andreas Pito Lebunga, Kades Lamatutu, Vincentius Umbu Soge, tokoh adat dan tokoh masyrakat desa Tanjung Bunga dan undangan lainnya.