Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Perempuan yang Menulis dengan Airmata

20 November 2019   15:25 Diperbarui: 12 Oktober 2021   12:19 8 5

Kita pernah berada bersama melewati sepertiga malam menuju pagi. 
Saya ingat betul, gurat wajah yang sayu itu, mata yang tersirat kalut itu 
Bibir keruh paling keluh yang selalu melafas ragu itu berkali-kali memelas iba   
"Kiranya harga diri yang kau serahkan sebagai mahar kasih sayang itu tidak menuai kecewa".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun