Kehidupan kampus merupakan kehidupan yang penuh dengan edukasi dan kebebasan berekspresi, namun masih banyak dijumpai tindakan buruk di dalamnya. Menurut sebagian orang, tindakan ini sudah biasa terjadi dan wajar terabaikan. Ini adalah tindakan Bullying. Meskipun hanya delapan huruf saja, namun tindakan ini banyak menimbulkan hal fatal. Bullying bukanlah masalah sepele. Pelaku bisa melakukan tindakan dengan kekerasan fisik, hinaan verbal, hingga pengucilan sosial yang mendalam. Tak jarang, korban merasa terisolasi, kehilangan rasa percaya diri, bahkan mengalami penurunan prestasi akademik karena dampak psikologis yang ditimbulkan. Berbagai universitas di Indonesia, menyadari dampak buruk dari bullying, kini berlomba-lomba untuk memperkenalkan kebijakan anti-bullying dengan harapan menciptakan kampus yang lebih aman dan inklusif. Meskipun program-program tersebut terlihat ideal, apakah hal itu benar-benar efektif? ataukah pendidikan anti-bullying di lingkungan kampus hanya menjadi slogan kosong yang tidak mampu mengubah kenyataan?. Bullying di kampus merupakan masalah serius yang mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosi mahasiswa. Data Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi menunjukkan bahwa sekitar 50% mahasiswa di Indonesia pernah mengalami bullying. Hal ini berdampak pada prestasi akademis, kehidupan sosial, serta kesehatan mental mahasiswa, seperti stres, kecemasan, penurunan prestasi akademis, depresi dan bahkan pikiran bunuh diri. Meskipun kebijakan anti-bullying telah diterbitkan dan beberapa kampus telah melaksanakan program pendidikan anti-bullying, efektivitas program tersebut masih dipertanyakan. Pertanyaan muncul apakah pendidikan anti-bullying di kampus hanya bersifat formalitas atau benar-benar berdampak pada perubahan perilaku dan lingkungan kampus. Oleh karena itu, diperlukan analisis mendalam untuk mengevaluasi efektivitas program tersebut dan memproposikan strategi perbaikan. Dalam tesis ini, akan dianalisis apakah kebijakan dan program anti-bullying yang diterapkan di universitas-universitas di Indonesia dapat memberikan dampak nyata dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman dan mendukung kesejahteraan psikologis mahasiswa, serta mengurangi prevalensi tindakan bullying yang terjadi.
KEMBALI KE ARTIKEL