Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

KEK Pada Ibu Hamil: Faktor Resiko dan Dampak

22 Agustus 2024   17:14 Diperbarui: 22 Agustus 2024   17:15 14 1
KEK pada Ibu Hamil: Faktor Risiko dan Dampak

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah kondisi yang serius yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Berikut adalah beberapa faktor risiko dan dampak KEK pada ibu hamil.

Faktor Risiko

1. Usia Kehamilan: Ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun memiliki risiko KEK yang lebih tinggi. Kehamilan pada usia muda dapat menyebabkan kompetisi makanan antara janin dan ibu yang masih dalam masa pertumbuhan, sehingga meningkatkan risiko KEK[1].

2. Jumlah Paritas: Ibu hamil dengan paritas lebih dari 5 kali memiliki kemungkinan besar untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Hal ini disebabkan karena ibu cenderung menjadi kurang peduli akan gizi yang dikonsumsi setelah beberapa kali hamil dan melahirkan[1].

3. Tingkat Pendidikan: Mayoritas ibu hamil dengan KEK berpendidikan dasar. Pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru, termasuk mengenai gizi selama hamil. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi pengambilan keputusan dan perilakunya[1].

4. Pekerjaan: Ibu hamil yang tidak bekerja memiliki risiko 8,615 kali lebih tinggi mengalami KEK dibandingkan dengan ibu hamil yang bekerja. Pekerjaan dapat mempengaruhi status gizi karena adanya akses yang lebih baik terhadap makanan seimbang[5].

 Dampak KEK

1. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR): Ibu hamil yang mengalami KEK memiliki peluang 12 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR. Bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram dapat mengalami pertumbuhan yang terhambat dan berisiko tinggi terhadap kesehatan[3][5].

2. Anemia: KEK dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil, yang juga berdampak pada janin. Anemia dapat menghambat pertumbuhan otak janin dan mempengaruhi kesehatan bayi baru lahir[2][5].

Penanganan KEK

1. Pengaturan Diet: Ibu hamil harus melakukan pengaturan diet yang benar dan teratur selama kehamilan. Makanan yang seimbang dapat membantu meningkatkan status gizi dan mengurangi risiko KEK[1].

2. Istirahat Cukup: Istirahat yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin. Istirahat yang tidak cukup dapat memperburuk kondisi KEK[1].

3. Edukasi Gizi: Edukasi gizi yang tepat dapat membantu ibu hamil memahami pentingnya status gizi selama kehamilan. Edukasi yang efektif dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang dan mengurangi risiko KEK[6].

Dengan memahami faktor risiko dan dampak KEK, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah dan mengobati kondisi ini. Penanganan yang komprehensif, termasuk pengaturan diet yang benar, istirahat yang cukup, dan edukasi gizi yang efektif, dapat membantu mengurangi risiko KEK pada ibu hamil dan memastikan kesehatan baik bagi ibu dan janin.

Citations:
[1] Kurang Energi Kronis pada Kehamilan - Blog AhliGiziID https://ahligizi.id/blog/2022/02/10/kurang-energi-kronis-pada-kehamilan/
[2] [PDF] i ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL ... https://eprints.ums.ac.id/22034/24/NASKAH_PUBLIKASI_ILMIAH.pdf
[3] [PDF] GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIK ... http://repo.polkesraya.ac.id/3309/1/LTA%20FIX%20KRISTINA%20ASRIYUNITA.pdf
[4] [PDF] pengetahuan ibu hamil tentang kek (kekurangan energi kronis) pada ... https://prosiding.htp.ac.id/index.php/prosiding/article/download/14/7/13
[5] [PDF] KEK PADA IBU HAMIL: FAKTOR RISIKO DAN DAMPAK https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/download/15777/12684/53000
[6] [PDF] Edukasi dan Konseling Gizi Kepada Ibu Hamil KEK Jurnal Bina Desa https://journal.unnes.ac.id/nju/jurnalbinadesa/article/download/32329/13971
[7] KEK PADA IBU HAMIL: FAKTOR RISIKO DAN DAMPAK https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jkt/article/view/15777
[8] [PDF] kekurangan energi kronis (kek) pada ibu hamil - OSF https://files.osf.io/v1/resources/em6ty/providers/osfstorage/6461e4ca7b916a409929997c?action=download&version=1

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun