Di Kampung Paju terdapat kerajinan khas yang terbuat dari bambu bernama Irig. Kerajinan ini telah menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat lokal, dan setiap pengrajin memiliki ciri khasnya masing-masing. Keberagaman ini tidak hanya menambah estetika, namun juga memberikan peluang masyarakat lokal untuk menggali potensi kreativitas masyarakat lokal.
Irig, telah menjadi salah satu sumber mata pencaharian masyarakat lokal, dengan menjualnya di pasar tradisional terdekat seperti Pasar Kalodran, atau menjualnya ke pemborong, bahkan ada yang menjajakannya ke kampung-kampung lain. Dengan hal ini, para pengrajin dapat meningkatkan pendapatan harian mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Iniasiatif masyarakat ini juga mampu membantu mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan inisiatif generasi muda untuk berkontribusi dalam meningkatkan sektor ekonomi kreatif.
Menurut Bapak Rahmat dan Ibu Duriah, salah satu pasangan pengrajin sekaligus pengepul irig di Kampung Paju, seorang pengrajin irig biasanya mampu menghasilkan 10-30 buah irig perharinya. Menurut mereka, irig mejadi salah satu kerajinan bambu yang cukup sering dicari di pasar. Irig sendiri memiliki harga jual yang variatif, mulai dari Rp. 3.000-50.000 per-buah, tergantung dari ukuran dan kesulitan pembuatannya.
Meskipun kerajinan irig ini mempunyai manfaat yang signifikan terhadap maasyarakat lokal, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi para pengrajin irig di Kampung Paju. Misalnya kurangnya akses pelatihan dan teknologi modern seperti e-commerce atau toko online. Dalam hal perdagangan irig, musim hujan juga menjadi salah satu tantangan yang dihadapi para pengrajin. Pada saat musim hujan, biasanya pasar akan sepi, hal itu dapat menghambat penjualan irig itu sendiri.
Terlepas dari sisi ekonomisnya, melalui kerajinan irig ini masyarakat Kampung Paju mampu mempertahankan kebudayaan serta ciri khas kampung mereka yang telah ada sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Pelestarian ini sangatlah penting agar para generasi muda dapat memahami dan menghargai budaya mereka, serta dapat mengurangi pengurangan keragaman budaya yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi.
Kerajinan irig di Kampung Paju ini bukan hanya sekedar produk ekonomi, tetapi juga salah satu budaya di Kota Serang yang perlu kita lestarikan. Dukungan dari pemerintah serta masyarakat luas sangatlah diperlukan untuk semakin memajukan, menyebarluaskan serta melestarikan kerajinan irig ini. Dengan demikian kerajinan ini akan terus ada dan tetap menjadi identitas dari Kampung Paju yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal.
Mari kita dukung dan lestarikan kerajinan irig ini dan jaga keberlanjutannya untuk para generasi yang akan datang!