Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Panen Melimpah, Harga Anjlok: Dilema Petani di Tengah Ketidakpastian Pasar

24 Juni 2024   23:06 Diperbarui: 24 Juni 2024   23:13 71 0
Petani di berbagai daerah di Indonesia kembali dihadapkan pada dilema klasik: panen melimpah, harga anjlok. Kelimpahan hasil panen yang tidak diimbangi dengan permintaan pasar menyebabkan harga komoditas pertanian jatuh drastis, merugikan para petani.

Salah satu contohnya adalah harga cabai rawit. Saat ini, harga cabai rawit di tingkat petani hanya berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kilogram. Padahal, pada bulan lalu, harga cabai rawit masih bisa mencapai Rp 30.000 per kilogram.

Penurunan harga yang drastis ini tentu saja membuat para petani merugi. Biaya produksi yang mereka keluarkan untuk menanam cabai, seperti pupuk, pestisida, dan biaya tenaga kerja, tidak sebanding dengan harga jual yang mereka dapatkan.

Dilema ini bukan hanya dialami oleh petani cabai, tetapi juga dialami oleh petani komoditas lainnya, seperti bawang merah, bawang putih, dan tomat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Kelebihan pasokan 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun