Dalam era di mana platform digital yang semakin mendominasi diskurusus publik, fenomena
cancel culture menimbulkan dilema antara tanggung jawab sosial dan kebebasan berbicara. Apakah tindakan representasi dari tirani mayoritas yang membungkam suara-suara minoritas? atau justru ancaman terhadap pilar utama liberalisme, yaitu kebebasan individu?
KEMBALI KE ARTIKEL