Sindrom
fangirling pertama kali ditemukkan ketika budaya Kpop menyebar ke seluruh penjuru dunia pada tahun 2011, termasuk Indonesia. Mulanya hanya satu orang saja yang mengalami sindrom
fangirling, tetapi bagaikan penyakit menular, orang-orang di sekitarnya pun turut mengalami. Fuschillo (2018) dalam Journal of Consumer Culture menjelaskan lebih lanjut bahwa
 fangirling adalah sebutan untuk penggemar perempuan.  Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
fangirling adalah
 labelling untuk para penggemar perempuan yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap idolanya.
KEMBALI KE ARTIKEL