Diriku terduduk dikala Senja berada di himpitan langit
Mencoretkan sedikit kenang agar tak selalu punah
Lampiran dari atmaja ku dengarkan
Katanya -- langit Jingga seolah prasasta kalbu
Ia sangat di puji - puji oleh sang Esa
Karna ia tempat berpulang jiwa - jiwa yang rapuh, juga
Aku selalu menunggu langit di kala Jingga
Karna ia adalah tempatku pulang
Aku, jiwa - jiwa yang rapuh, juga
Jiwa jiwa yang di belenggu luka.