Tanpa alas kaki, mematung sendiri
Legam tak terperikan, lelah kau tinggalkan
Hanya satu keyakinan, di urat nadimu ada Tuhan
Keringat, bau kurang sedap
Lekat di kaos oblong lukis senyap
Teriakan menggema, langit kilaukan semesta
Hanya satu keyakinan, rizki Tuhan takkan kemana
Kali lain langit mengucur deras
Luapkan sisa amarah yang terperas
Di bawah payung, kau tetap tabah dan kuat
Peluit kau semprit, tangan bergerak mulai lambat
Senyummu kan tetap terukir
Logam beberapa keping 'kan mampir
Senyum anak istri, adalah janji pada Ilahi
Janji yang pasti diuji, di alam sebelum surgawi
Senyummu kan selalu ikhlas
Meski rongga dadamu terbelah batas
Dunia dan surga, atau dunia dan neraka
Tentu kau tak mau terjerat untuk menyesal selamanya
Bantul, 31 Oktober 2021