Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pendidikan dan Ilmu Pendidikan

15 Mei 2022   17:14 Diperbarui: 15 Mei 2022   17:24 352 1
Pengertian pendidikan dan macam-macamnya
Pada al-Qur'an aktivitas pendidikan sudah tertuang di ayat yang pertama turun kepada
Rasulullah SAW, yaitu perintah "Iqra". Surat Al-alaq ayat 1 :


Suatu perintah yang menegaskan arti penting membaca, itu artinya bahwa Islam
dibangkitkan dengan cara mengajak kepada manusia untuk berpikir. Pemaknaan pendidikan

sangat banyak diuraikan oleh beberapa ahli dan bahkan di Indonesia ini terdapat Undang-
Undang yang mengaturnya.

Pengertian pendidikan menurut para ahli :
a) Crow & Crow
Crow memberikan pengertian pendidikan adalah pengalaman yang memberikan
pengertian, wawasan dan penyesuaian bagi peserta didik sehingga dia dapat berkembang
dan bertumbuh.
b) Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka
sebagai manusia dan anggota masyarakat dan mencapai keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi tingginya.
c) Driyarkara
Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda.
d) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia dan ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Macam-macam pendidikan :
a) Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan

6

tinggi. Pembagian pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan
pendidikan formal berstatus swasta. Contoh : Tk, SD, SMP, SMA atau bahkan Perguruan
tinggi.
b) Pendidikan Non-formal
Pendidikan nonformal adalah pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan Non Formal ini berfungsi
sebagai pengganti, penambah dan pelengkap pendidikan formal. Contoh : Lembaga
Pelatihan Khusus, Kelompok belajar, sanggar, dll
c) Pendidikan Informal
Pendidikan informal yaitu pendidikan mandiri yang diterima atas kemauan dan kesadaran
diri sendiri oleh peserta didik. Biasanya pendidikan informal didapat dari keluarga dan
lingkungan sekitar dapat berbentuk kegiatan belajar.

2.2. Pengertian ilmu pendidikan beserta perkembangannya
Ilmu pendidikan sering disebut sebagai terjemahan dari bahasa Yunani paedagogues,
yang berarti pemuda yang bertugas untuk mengantar anak ke sekolah serta menjaga agar ia
bertingkah laku susila dan disiplin. Dari istilah inilah kemudian dikembangkan menjadi
istilah-istilah lain dalam pendidikan, seperti pendidik (pedagog), mendidik (pedagogi), dan
kemudian melahirkan ilmu pendidikan (paedagogiek).
Pengertian ilmu pendidikan menurut beberapa ahli yaitu :
a) Menurut Prof. DR. M.J. Langeveld : Pedagogik atau ilmu pendidikan ialah suatu ilmu
yang bukan saja menelaah obyeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakiki obyek
itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak (Langeveld,1971: pasal 1).
b) Menurut Prof. Brodjonegoro dan Drs. Soetedjo: Ilmu pendidikan atau pedagogik adalah
teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan. Dalam arti yang luas pedagogik adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek pendidikan
(Suwarno, 1982:11).

c) Menurut DR. Sutari Imam Barnadib: "ilmu pendidikan mempelajari suasana dan proses-
proses pendidikan" (1986:17).

d) Menurut Prof. DR. N. Driyarkara: "ilmu pendidikan adaIah pemikiran tentang iImiah
realitas yang kita sebut pendidikan (mendidik dan dididik)" (1980:66).

7

Sehingga dapat kita simpulkan bahwasanya ilmu pendidikan adalah suatu kegiatan
pemahaman obyek dengan metode-metode ilmiah seperti halnya pengkajian dan penelitian
untuk membuka hakikat pendidikan yang sesungguhnya. Dengan tujuan pembimbingan
kepada peserta didik agar mampu mengembangkan potensinya serta berguna untuk
kesejahteraan manusia. Hakikat ilmu pendidikan itu dalam artian berpikir kritis serta
melakukan penelitian untuk membuktikan mengapa sesuatu bisa begini, mengapa sesuatu
bisa begitu dalam ruang lingkup praktek pendidikan.
Perkembangan Ilmu Pendidikan
Dijaman sekarang dimana kemajuan dibidang ilmu pendidikan sangatlah penting dan
kemajuan tersebut meliputi IPTEK atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yaitu suatu sumber
informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang dibidang
teknologi. IPTEK adalah awal dari kesuksesan bangsa, karena bisa menciptakan sesuatu hal
yang baru yang sebelumnya tidak bisa terjadi dapat terjadi. Hal ini disampaikan oleh Prof.
Agus tentang pidato presiden Soekarno di Malang pada tahun 1958, ia menyatakan "bahwa
bangsa ini akan maju dan sejahtera jika pembangunannya dilandaskan pada ilmu
pengetahuan dan teknologi". Semenjak berkembangnya penggunaan IPTEK dapat
mempermudah segala hal terutama di bidang pendidikan, yang mana biasanya sekolah tatap
muka namun karna adanya teknologi dapat dilakukan dari rumah. Semua itu dapat dilakukan
dengan menggunakan internet melalui media seperti google classroom, zoom dan lain lain.
Terkadang manusia berfikir bahwa teknologi itu adalah penghancur. Namun, itu kembali
lagi kepada diri manusia karna yang menjalankan teknologi itu sendiri adalah manusia.
Dampak positif teknologi dalam pendidikan salah satunya memudahkan Proses pembelajaran
dimana dan kapan saja, sedangkan dampak negatif yang timbul dalam penyalahgunaan
IPTEK yaitu menggunakan teknologi untuk melalukan sesuatu yang tidak penting atau tidak
berguna, dan dapat juga mengakibatkan siswa malas dalam belajar.
Dari masa ke masa ilmu pendidikan selalu berkembang dan banyak bermunculan ilmu
baru yang memisahkan diri dari induknya. Munculnya ilmu baru itu karena telah memenuhi
syarat maka ia berhak berdiri sendiri. Untuk dapat di ketahui mana cabang dan mana induk
dari ilmu pengetahuan maka perlu diadakannya penggolongan-penggolongan sehingga dapat

8

di ketahui kedudukan masing-masing ilmu. Pendidikan sendiri mempunyai unsur-unsur
pembentuk.

2.3. Ilmu pendidikan memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan, sifat-sifat serta ilmu-
ilmu bantu ilmu pendidikan

Manusia dikenal sebagai makhluk berfikir. Hal inilah yang menjadikan manusia istimewa
dibandingkan makhluk lainnya. Kemampuan berpikir atau daya nalar manusialah yang
menyebabkannya mampu mengembangkan pengetahuan. Dia mengetahui mana yang benar
dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, yang indah dan yang jelek.
Secara terus menerus manusia diberikan berbagai pilihan. Dalam melakukan pilihan ini
manusia berpegang pada pengetahuan.
Pengetahuan ini mampu dikembangkan manusia disebabkan dua hal utama, yaitu:
pertama, manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan
pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, kemampuan berfikir menurut suatu
kerangka berfikir tertentu. Kedua faktor diatas sangat berkaitan erat. Terkadang sebagian
manusia begitu sulit untuk mengkomunikasikan informasi, pengetahuan dan segala yang
ingin dikomunikasikannya. Hal ini salah satunya dikarenakan tidak terstrukturnya kerangka
berfikir. Kerangka berfikir akan terstruktur ketika obyek dari apa yang ingin
dikomunikasikan jelas. Begitupun ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan memiliki ciri-ciri
umum sebagai berikut:
a. Adanya aktifitas berfikir, meneliti dan menganalisa.
b. Adanya metode tertentu dan sistematika tertentu.
c. Adanya obyek tertentu.
a) Ilmu Pengetahuan dan Syarat-syaratnya
Menurut Dimyati (2006: 34), ilmu pengetahuan ialah suatu uraian yang lengkap dan
tersusun tentang suatu objek. Sedangkan Hariyanto (2011: 24) mengartikan bahwa ilmu
pengetahuan ialah uraian yang sistematis dan metodis tentang suatu hal atau masalah.
Adapun syarat-syaratnya adalah:
a. Objek formal sendiri
b. Metode penelitian
c. Sistematika uraian

9

b) Sifat-sifat ilmu pendidikan
a. Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu Normatif
Sebagai ilmu pengetahuan normatif, ilmu pendidikan merumuskan kaidah atau
pedoman atau ukuran tingkah laku manusia. Sesuatu yang normatif berarti berbicara

masalah baik atau buruk dari perilaku manusia. Ilmu Pendidikan merumuskan peraturan-
peraturan tentang bertingkah laku manusia untuk mencapai keteraturan hidup.Keteraturan

hidup akan menjamin kelangsungan keeratan (kohesi) antarmanusia (hubungan sosial
manusia). Karena Ilmu Pendidikan bersifat normatif berarti pula bersifat praktis karena
ilmu pendidikan sebagai bahan ajar yang patut diterapkan sehingga pendidik bertugas
menanamkan sistem-sistem norma bertingkah laku manusia yang dibanggakan,
dihormati, dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Ilmu Pendidikan termasuk pengetahuan
normatif karena berkaitan erat dengan pandangan tentang manusia, nilai dan norma hidup
yangmembentuk keperibadian manusia (anak didik).
b. Ilmu Pendidikan sebagai Ilmu yang Bersifat Teoritis dan Praktis
Ilmu Pendidikan bersifat teoritis dan praktis karena berkaitan dengan strategi tindakan

mendidik atau praktek mendidik. Jadi dari praktik-praktik pendidikan disusun pemikiran-
pemikiran secara teoritis. Pemikiran-pemikiran teoritis inilah yang disusun dalam satu

sistem pendidikan yang biasa disebut Ilmu Mendidik Teoritis.
Untuk lebih memahami bahwa ilmu pendidikan itu adalah yang memerlukan
pemikiran yang teoritis , adalah bahwa setiap pendidik memerlukan kritik- kritik
sumbangan pemikiran dari para ahli/ orang lain, ia dapat belajar dari catatan-catatan
kritik saran dari orang lain, yang pada akhirnya dapat dikatakan bahwa ia belajar
berdasarkan teori.
c) Ilmu-ilmu Bantu dalam Pendidikan
a. Filsafat
Ilmu filsafat ini dapat memberi inspirasi bagi para pendidik untuk melaksanakan ide
tertentu dalam pendidikan. Pendidikan menurut filsafat ini bertujuan mengembangkan
kesadaran individu, memberi kesempatan untuk bebas memilih etika, mendorong
pengetahuan diri sendiri, bertanggung jawab sendiri dan mengembangkan komitmen diri,

10

peserta didik perlu mendapatkan pengalaman sesuai dengan perbedaan-perbedaan
individual mereka, pendidik harus bersifat demokratis dengan teknik mengajar tidak
langsung.
b. Agama
Pendidikan agama disekolah bertujuan untuk membina dan menyempurnakan
pertumbuhan dan kepribadian anak didik, pendidikan agama disekolah meliputi dua
aspek yang penting :
1. Aspek pembentukkan (yang ditunjukkan kepada jiwa)
Tugas pendidik adalah menyadarkan anak didik tentang adanya Tuhan, melatih
anak didik untuk melakukan ibadah, membiasakan anak didik untuk bersopan
santun dan berakhlak yang mulia.
2. Aspek Pengajaran Agama (ditunjukkan kepada fikiran)
Tugas pendidik adalah menunjukkan apa yang disuruh dan apa yang dilarang
sesuai dengan ajaran agama. Jadi pendidikan agama tidak boleh lepas dari

pengajaran agama, artinya pengetahuan, pemahaman, norma-norma, kewajiban-
kewajiban, dan hukum-hukum yang berlaku.

c. Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala / proses-proses yang
ada dijiwa manusia, jiwa adalah roh dalam keadaan mengendalikan jasmani yang dapat
dipengaruhi oleh alam sekitar, psikologi pendidikan perlu dipelajari oleh setiap calon
pendidik karena dengan mempelajari psikologi anak dan remaja ia akan mendapatkan
bantuan yang sangat berharga dalam mengembangkan tugasnya selaku pendidik.
d. Sosiologi

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dengan kelompok-
kelompok dan struktur sosialnya. Pendidikan yang diinginkan oleh mayarakat ialah

proses pendidikan yang bisa memperhatikan dan meningkatkan keselarasan hidup dalam
pergaulan manusia untuk mewujudkan cita-cita, pendidikan sangat membutuhkan
bantuan sosiologi, konsep teori sosiologi memberi petunjuk-petunjuk kepada pendidik
tentang bagaimana seharusnya mereka membina para siswa agar mereka bisa memiliki
kebiasaan hidup yang harmonis, bersahabat dan akrab sesama teman.

11

e. Antropologi
Antropologi berasal dari bahasa Yunani "antrophos" yang berarti manusia dan
"logos" yang berarti ilmu, jadi antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang manusia sebagai makhluk bermasyarakat, sedangkan antropologi pendidikan
adalah sebuah kajian sistematik, tidak hanya mengenal praktik pendidikan dalam
perspektif budaya tetapi juga dengan asumsi yang dipakai antropologi terhadap
pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktik-praktik pendidikan.
f. Sejarah
Sejarah dalam pendidikan merupakan motivasi yang kuat sebagai faktor penggerak
dalam diri manusia dalam aspek nilai-nilai masa lampau yang telah teruji oleh zaman.
Perkembangan manusia adalah sama dengan perkembangan alam, mulai dari kuncup
menjadi mekar, sehingga tugas pendidik adalah mengontrol pertumbuhan anak agar
menuju kearah yang benar sebagai anak manusia baik dan juga harus mengetahui
tingkatan-tingkatan perkembangan mental anak dengan baik, maka perlu mempelajari
perkembangan mental jenis manusia dalam sejarah kehidupan.
g. Ekonomi
Ekonomi pendidikan yang berfungsi sebagai materi pelajaran dalam masalah
ekonomi kehidupan manusia seperti diketahui anak-anak jika dewasa kelak kehidupannya
tidak akan lepas dari kegiatan ekonomi. ekonomi merupakan salah satu dari bagian
sumber pendidikan yang membuat anak mampu mengembangkan afeksi, kognisi dan
keterampilan.
h. Hukum
Landasan hukum dapat diartikan peraturan tertentu sebagai tempat berpijak dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal pendidikan tidak semua kegiatan
pendidikan dilandasi oleh aturan-aturan, cukup banyak pendidikan yang dilandasi oleh
aturan lain seperti aturan kurikulum, aturan cara mengajar, cara membuat persiapan. Bila
dikaitkan dengan mengajar atau seni mendidik sangat banyak kegiatan pendidikan yang
dikembangkan sendiri oleh para pendidik, kegiatan pendidik yang dilandasi oleh hukum
antara lain adalah calon siswa SD tidak harus lulusan TK, masyarakat harus membantu
pembiayaan pendidikan adanya kerjasama antara masyarakat dan sekolah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun