Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Vote Komodo Untuk NTT

1 November 2011   11:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:12 181 1
"Tanpa harus ikutan new7wonder pun sesungguhnya pulau komodo telah menjadi salah satu keajaiban dunia". saya sepakat dan meyakini bahwa pernyataan seorang antropolog dalam acara news salah satutv swasta tersbut dibenarkan oleh semua rekan rekan kompasianer.

hari ini hampir disemua situs berita online, kontroversi vote komodo menjadi santapan mata sepanjang hari. berita menghebohkan mulai dari kontroversi yayasan mew7wonderbantahan dari wakil menteri pariwisata, komentar duta besar di swiss, bantahan dari ketua panitia promosi komodo hingga munculnya parodi hitler tentang new7 wonder yang bisa dilihat disini

secara pribadi saya sebagai bagian dari PMAI (Persatuan masyarakat awam indonesia) agak sulit memahami duduk persoalan masalah new7wonder. Meskipun demikian saya setuju dengan pendapat bapak JK bahwa mengkampanyekan Pulau Komodo sebagai new7wonder secara langsung maupun tidak akan sangat mempengaruhi perekonomian provinsi di NTT provinsi tempat pulau komodo

berikut ini saya lampirkan sedkit profil dari wikipedia tentang provinsi ntt yang sudah saya bandingkan dengan situs BPS

Jumlah penduduk di provinsi ini adalah 4.448.873 jiwa dimana penduduk laki-laki sebanyak 2.213.608 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 2.235.265 jiwa (2007). [4] Sebagian besar penduduk beragama Kristen dengan persentase ± 89% (mayoritas Katolik), ± 9% Muslim, ± 0,2% Hindu atau Buddha dan ± 3% untuk lainnya. Nusa Tenggara Timur menjadi tempat perlindungan untuk kalangan Kristen di Indonesia yang menjauhkan diri dari konflik agama di Maluku dan Irian Jaya.

Tingkat pendaftaran sekolah menengah adalah 39% yang jauh dibawah rata-rata Indonesia, yaitu 80.49% tahun 2003/04 (menurut UNESCO). Minuman berupa air bersih, sanitasi dan kurangnya sarana kesehatan menyebabkan terjadinya kekurangan gizi anak (32%) dan kematian bayi (71 per 1000) juga lebih besar dari kebanyakan provinsi Indonesia lainnya.

Menurut berbagai standar ekonomi, ekonomi di provinsi ini lebih rendah dari pada rata-rata Indonesia, dengan tingginya inflasi (15%), pengangguran (30%) dan tingkat suku bunga (22-24%).
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun