Dalam era digital yang terus berkembang, pertumbuhan teknologi informasi memunculkan pertanyaan etika seputar privasi dan keamanan digital. Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menyoroti dilema yang muncul ketika negara-negara berusaha menjaga keamanan sambil memastikan perlindungan hak asasi manusia, termasuk hak privasi individu. Tantangan ini menuntut keseimbangan yang cermat antara kebijakan keamanan yang efektif dan kepatuhan terhadap norma-norma etika global. Isu utama terletak pada bagaimana negara-negara dan aktor global dapat menjaga keamanan sambil menghormati hak privasi individu. Ketika negara-negara mengembangkan kebijakan keamanan digital, pertimbangan etika menjadi esensial. Bagaimana sejalan antara langkah-langkah keamanan dan hak asasi manusia dapat dijaga? Pengambilan keputusan terkait penyimpanan data, pemantauan online, dan akses pemerintah terhadap informasi pribadi memunculkan pertanyaan etika yang mendalam. IPS memberikan kerangka kerja analisis yang mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari kebijakan ini terhadap kebebasan dan privasi individu. Dalam konteks ini, penting juga untuk mengevaluasi keadilan global. Implikasi etika muncul ketika negara-negara dengan kapasitas keamanan digital yang tinggi dapat memanfaatkan informasi secara lebih efektif daripada negara-negara yang kurang berkembang secara teknologi. Kesenjangan ini memunculkan pertanyaan tentang sejauh mana komunitas internasional dapat mengadopsi norma-norma bersama yang melindungi privasi dan hak asasi manusia secara merata.Â
KEMBALI KE ARTIKEL