Irama musik alam.. Merdu tiada kira.. Segarkan hati dan pikiran.. Merapatkan setiap bulir rahasia... - Terjebak dalam hutan belantara menuju Maumere. Selepas perbatasan Larantuka - Maumere, kita akan menemukan sebuah pasar tradisional (sistem hari pasar diberlakukan), setelah melewati kawasan gunung api. Sepanjang jalan terlihat bahwa daerah ini begitu subur. Warganya yang ramah, melontarkan senyum, atau sekedar melontarkan pertanyaan. Pasar tradisional itu hanya terlewatkan, ada niat sih mencari tenunan khas, namun menurut informasi, di kota selanjutnya kita bahkan bisa menyaksikan bibi (sapaan untuk ibu-ibu) menenun aksesoris khas daerah. Kembali tim dipecah untuk efektifitas memperoleh tumpangan. Saya selalu memilih menjadi tim yang terakhir, hanya sekedar untuk lebih menikmati suasana. Beberapa buah nenas, hasil pemberian warga menjadi cemilan saat menunggu tumpangan menuju Maumere. Beberapa pick-up melintas, ada pengangkut ikan, pengangkut sapi, bahkan ada yang pengangkut babi (kita sudah diperingatkan keras oleh supir). Hari semakin sore, dan akhirnya sebuah pick-up kosong siap mengantarkan kami menuju gathering selanjutnya yaitu Pasar Ikan Geliting - Maumere. Yang terekam sangat jelas di perjalanan adalah kebun kelapa milik warga. Selepas pegunungan, berjejeran rapi pohon-pohon kelapa penghasil kopra. Sangat luas dan banyak, sayangnya tidak ada satupun yang terekam kamera, mobil tumpangan melaju dengan kecepatan tinggi saat itu. Selain perkebunan kopra dipinggir pantai menuju Maumere, kita juga akan menemukan beberapa sawah dan savana. Yah, sepertinya tidak salah mengatakan bahwa Flores ternyata daerah subur. :)
KEMBALI KE ARTIKEL