ketika, aku bertemu denganmu
tak seindah ladang di hamparan kaki bukit menoreh
di antara perubahan yang nyata
mengapa aku bertemu denganmu
walau jarakmu
dengan aku
20 tahun
sembari hari merambah panas surya
tidakkah kamu rindu
hamparan hijau
meranggas
kering
elnino
menghempas
kering
walau sermo masih menampung jutaan kubik air
mengapa
masih ada tetes air mata
petani
dan peternak
di kaki menoreh aku menemukanmu
lagi
kilat matamu
tidak berdusta
kilat jemarimu
membuat luka dlam hati
semakin hilang
walau
hanya angin lalu
di atara debu kemarau ini
di kebun jagung
semua sejuk
terhampar
biji-bijianmu
membuat semua senang
di kebun ini juga