selepas adzan luhur ini aku sempatkan untuk menulis, ya sekedar untuk melepas penat setelah mloya-mlayu ngajar murid difabel dislb tempat saya mengajar, ya tumpuan hati dan tumpuan nasi buat saya, walau 45 kilometer tetap aku kejar, ya darah guru, karena sebab ini aku melanjutkan perjuangan bapak, dulu seornag guru SD dan sekarnag semua anaknya menjadi guru adalah kebanggaan kami bersama.
KEMBALI KE ARTIKEL