Episode 9:
"nekat ya?'
"ya kenapa?"
"aku antar saja kamu..."
"tidak terimakasih"jawabnya singkat
sementara diluar hujan semakin deras dan kilat menyambar kesana kseni, jam berdentang tidak terdengar aku diam dalam riuh hujan yang mulai deras
"aku pulang mas..'
'jangan marah..."
"tidak, maaf..."
aku diam dimuka pintu rumahku
aku melihatnya tergopoh, menuju mobil putih diseberang jalan
dia masuk dan melambaikan tangan, payung yang aku unjukan aku benahi dia diam dan
"aku tetap,....ilove mas..'
aku diam
mengapa?
aku hanya sebagi penanda
atau aku yang tidak punya sikap?
aku diam dalam hati yang bimbang
"kring..."
"hallo ada apa?"
"jangan hujan-hujan mas, flu nanti..."
"ya..."
dia mulai cerita pekerjaannya, aku diamd lam senyapnya dingin hujan di 26 maret 2015 penghujung tanggal  ini
"ngantuk ya? kok diam?"
"ya,...bagaimana tadi?"
"di sini pada layat lee kuan yue..."
"siapa?"
"mantan orang kuat di Singapura..."
"sempatnya kamu...?"
"maaf, tadi diajak teman..."
"ya hampir sama dengan waktu layat pak Harto kemarin?"
"ya sama mas, tetapi tertib juga...'
aku hanya diam membayangkan bagaimana tertibnya Yogya kalau sama singapura jauh,tetapi ini tetap tanah lahirku,
"diam mas?'
"ya aku ngantuk..."
"kamu?
"sama juga..."aku masgul ingn cerita tentang sur padanya kau tidak tega
"ada cewe lagi yang godain mas?"
"kok tahu?"
"tahu aja..."
"tidak ..tuh simbok.."
"mau?"
"bagimana to? 60 tahun..simbok( pekerja rumah tanggaku)
"tetapi tetap ada cewe ya?"
"aku diam dlam hujan yang dingin disebernag nampak angin begitu keras berderak menghempaskan daun jendela dan daun-daun pohon disekitar rumahku..