Mengapa fenomenal dengan keripik di Kota Bandung. Pertama, Keripik ini mempunyai ragam rasa pedas yang berbeda. Rasa merupakan peringkat pertama dalan ukuran makanan, jika rasa tidak menyentuh selera maka makanan tersebut akan tidak laku. Keripik jenis ini mempunyai rasa pedas dengan tingkatan yang berbeda. Kedua, sistem pengemasan yang lebih menarik. Pengemasan dalam bidang bisnis menjadi hal penting atau salah satu teknik dalam berwirausaha. Semakin menarik bentuk atau pengemasan semakin laku barang yang ditawarkan. Ketiga, sistem penjualan beraneka raga. Sistem penjualan keripik di Bandung bukan hanya terpaku pada sebuah kios atau toko, sekarang dapat kita temukan penjual keripik di mana saja seperti jalan raya. Karena sistem penjualannya dengan sistem mobile. Yakni penjualan yang dapat berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain karena menggunakan mobil pribadi. Dan terkadang para penjual keripik dengan menggunakan mobil ini dapat memacetkan jalan.
Bermula dari Keripik Setan
Keripik setan mulai poluler pada tahun 2000-an. Keripik ini bermula atau dipasarkan di sekitaran jalan di Kota Cimahi. Ketika itu saya sedang menjadi mahasiswa dan memerlukan banyak biaya untuk kebutuhan organisasi. Oraganisasi menghidupi kebutuhannya dengan wirausaha yakni menjual keripik di sekitar kampus atau bazar-bazar kampus. Dalam sehari bisa laku hingga ratusan bungkus maka kegitan kampus pun berjalan dengan lancar. Keripik ini asal mulanya adalah bernama 'pikda atau keripik lada' (keripik pedas) keluarnya nama 'Setan' ini sebetulnya karena sepontan dari para kaum laki-laki yang cenderung tidak suka pedas. Ketika mencoba keripik dengan tingkat kepedasan tingggi, maka akan dengan tidak sadar langsung berkata "setan pedas banget" atau dalam Bahasa Sunda "Setan lada pisan" . Nah dari mulai saat ini keripik pedas atau pikda mulai menyebar dengan nama keripik setan.