Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Akselerasi dan Akurasi Pemuda Islami Pada Pertanian di Indonesia: Optimalisasi Produk Pertanian dengan Tiga Aksi Islami

12 April 2015   09:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:14 21 0

Swasembada pangan Indonesia pada tahun 1984 dengan memproduksi beras sebanyak 25.8 ton kini kondisinya berbanding terbalik, kondisi lahan pertanian yang setiap tahun berkurang 3-4% per tahun pada wilayah depok mengiondikasihkan semakin sempitnya lahan pertanian di Indonesia, tidak Cuma itu jumlah petani berkurang 1 juta petani pada 10 tahun terakhir dan yang terakhir adalah maraknya produk impor beras sampai 5.83 juta ton. Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi Negara yang katanya menjadi Negara agraris. Dari sisi lain muncul fenomena bonus demografi dimana pada 2030 penduduk Indonesia di proyeksikan menjadi 300 juta dan hal ini secara langsung mempengaruhi kebutuhan pangan Indonesia, telah dianalisis bahwa pada bonus demografi pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan beras. Dari keseluruhan itu upaya konkret yang mampu dilakukan oleh semua elemen utama penggerak pertanian Indonesia adalah mengoptimalan system hidroponik pada padi, menciptakan satu juta petani muda hebat, dan yang terakhir adalah aksi konsumsi produk pertanian dalam negeri untuk lebih menyejahterakan petani local dan meningkatkan nilai guna produk pertanian dalam negeri. Dengan diterapkan tiga upaya kongkret tersebut maka pertanian Indonesia dapat maju sekaligus juga mampu memenuhi kebutuhn pada era bonus demografi 2030, semua itu juga perlu ditunjang oleh beberapa elemen termasuk diantaranya pemerintah melalui regulasinya, dan mahasiswa melalui teknologi pertaniannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun