Untuk bicara tentang menegakkan keadilan dan hukum di negeri ini, aku pun sudah kehabisan kata-kata. Karena dari politisi, polisi, jaksa, hakim, pengamat, dosen dan pengacara telah menghamburkannya. Tapi aku tetap tak pernah mengerti apa itu keadilan ketika sekaleng susu dan sebungkus mie instan kucuri demi bayi dan istriku.
Untuk bicara tentang kesejahteraan sosial di negeri ini, lagi-lagi aku tidak kebagian kata-kata. Karena semua sudah mengungkapkannya dengan data statistik secara gamblang. Toh aku tetap tidak tahu apa yang namanya kesejahteraan sosial saat perusahaan tempat aku bekerja memberi sehelai surat PHK.
Dan kini aku hanya bisa menunggu dihabisi kata-kata...