Ketika Anies beberapa kali me-ralat dari rumah dengan DP 0 rupiah menjadi rumah dengan DP 0%, dst JELAS DALAM KAEDAH KOMUNIKASI PUBLIK, Anies telah sengaja melakukan kebohongan publik, karena Anies sendiri tidak mampu menjelaskan secara KONKRIT program kerjanya sendiri, Anies hanya berlindung pada bahwa Sandiaga sudah melakukan hitung-hitungannya, dan sampai saat ini, hitung-hitungannya tersebut pun tidak pernah diinformasikan atau dipublikasikan?
Kenapa Anies takut membagikan informasi hitung2an ala bang Sandi? karena jelas hitung2an ala bang Sandi ternyata fiktif belaka, cuma jargon belaka, khayalan tingkat dewa. Ujung-ujungnya Anies ngambek dan menganggap dia korban pem-bully-annya, padahal karna Anies ASBUN DAN MEMBERIKAN INFORMASI YANG SESAT, reaksi intelektual yang muncul menanggapi program rumah dengan DP 0% tidak digubris sama sekali oleh Anies apalagi Sandiaga?
Kemudian bukannya bertobat, malah Anies semakin menjadi-jadi dengan KJP PLUS, ketika ditanya potensi masalah akibat pemberian Tunai dari KJP Plus, Anies hanya menjawab "Kami akan memberikannya dua kali dalam setahun, di awal semester,"(http://www.cnnindonesia.com/kursipanasdki1/20161223201725-516-181878/mahasiswa-pertanyakan-program-kjp-plus-anies-sandiaga/), apakah menurut akal sehat anda, Anies menjawab keresahan bahwa pemberian tunai tersebut rentan DIMANIPULASI? sementara semua keperluan untuk anak bersekolah BISA DIBERIKAN DALAM BENTUK NON TUNAI, kenapa justru Anies membuka celah untuk BLT jenis baru tersebut dimunculkan kembali? apalagi ini Jakarta dimana seharusnya tidak ada lagi model2 pemberian bantuan langsung tunai, karena secara infrastruktur perekonomian sudah sangat cukup, dengan modal jadi ojek online saja, sebenarnya masyarakat sudah dapat mandiri, jadi pemberian bantuan tunai di kota Jakarta sama sekali menghancurkan budaya mandiri yang sudah dibangun Jokowi dan diteruskan oleh Ahok