Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Pejabat Cuti 'Berkampanye'

13 Maret 2014   21:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58 29 0
Mendekati pemilihan umum, semua kontestan pemilu menunjukkan sikap simpati dan empati kepada konsumennya.

Mulai baliho ukuran terkecil 'ID CARD' hingga ukuran paling 'KAIN RENTANG', sepertinya narsis....tapi untuk membuahkan hasil tentunya harus berupaya menawarkan yang terbaik kepada calon konsumennya, agar kelak bisa menduduki kursi basah 'KURSI DEWAN YANG TERHORMAT'.

Pluit tanda kampanye belum ditiup, namun mereka start duluan, bukan mencuri melainkan mendahului, kuris DPR mulai dari Tk II, Tk I, dan Pusat sudah mulai sepi saat rapat-rapat dengan pembahasan nasib masa depan bangsa ini. Sungguh tidak bijaksana, masih belum habis masa jabatan mereka berlomba meninggalkan tanggung jawab.

Keadaan semakin parah, hampir di semua media memberitakan Seorang Pejabat Publik mengajukan cuti untuk berkampanye, luar biasa, dan mereka tetap mendapatkan hak-haknya. Itu artinya mereka tidak akan kekurangan secara materi. Bagiaman dengan masyarakat yang mereka jadikan jaminan untuk mendapatkan kursi....???

Bisakah seorang kuli/buruh harian  mengajukan cuti dan mereka tetap mendapatkan pengahsilan seperti pejabat publik terebut?.....Sampai saat ini belum pernah dibahas tentang cuti buruh harian, mungkin terlalu kecil proyeknya atau bahkan memang tidak dianggarkan.

Saat berkampanye semua mendaklarasikan programnya yang terbaik, posting fotonya yang terbaik, mottonya yang terbaik, semua mengatakan pilih saya, nasib saudara akan saya perhatikan dan suara  saudara juga akan saya tampung.....cermatilah...'klise'  bukan????

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun