Stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Indonesia berhasil turun dari 24,4% pada 2021 menjadi 21,6% pada 2022. Meski penurunan ini menunjukkan progres yang baik, tren sebelumnya mencatat prevalensi stunting mencapai 37,2% pada 2013. Penurunan yang konsisten ini mencerminkan upaya pemerintah yang semakin efektif, namun tetap memerlukan perhatian lebih agar target di bawah 20% dapat tercapai. Namun, angka ini tetap berada di atas standar WHO yang merekomendasikan prevalensi di bawah 20%. Menurut UNICEF, stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada kemampuan belajar, produktivitas, dan kesehatan jangka panjang.
KEMBALI KE ARTIKEL