Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Muslim Separuh Waktu

3 Desember 2015   11:42 Diperbarui: 3 Oktober 2017   11:57 513 0
Maria  duduk pada sebuah bangku panjang  berwarna hitam. Sandarannya sudah lapuk. Bangku itu memang tidaklah terlalu bagus jika dibandingkan dengan  bangku-bangku lain di lobby Hotel Sintesa Peninsula, jaraknya kira-kira 500 meter dari Gereja.  Tapi, Maria tidak punya pilihan lain. Dia selalu merasa tenang ketika berdekatan dengan  rumah Tuhan. Kulitnya berwarna kuning langsat, matanya sedikit sipit, rambutnya hitam terurai sampai batas bahu. Kaos putih berlengan pendek,  rok hitam panjang bermotif bunga, dan kalung salib emas di leher semakin mempertegas bahwa dia benar-benar terlahir di Minahasa dan kecantikannya menjadi kebanggaan dalam  masyarakat,  keluarga, terutama Sang Ayah yang seorang Pendeta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun