Banyak kebijakan ekonomi Jokowi yang menuai kritikan. Dikatakan harga-harga pada naik, ekonomi lesu, yang nganggur terus bertambah, dan penghasilan rakyat merosot tajam. Tidak heran jika Ini merupakan bagian dari bensin yang menyirami hembusan api reshuffle Kabinet Kerja.
Kebijakan Jokowi ini sebetulnya secara tidak sengaja menyodok bisul-bisul ekonomi (bubble economics) kita. Misalnya, larangan untuk mengadakan kegiatan di hotel-hotel dan perjalanan dinas yang dibiayai APBN memukul kalangan yang sangat luas. Mereka itu adalah yang nafkahnya tergantung pada sektor hotel dan restoran, sektor travel, dan yang kegiatan-kegiatan terkait dengan berbagai produk konsumtif lainnya.