..sebuah dedikasi untuk hati yang belum memiliki rumahnya..
Jawablah pertanyaanku
mengapa bila menangkap bayanganmu
ada semilir angin yang mendesr dibalik dadaku?
Sampai hingga pada saat kau mendekat tak menjauh
kakiku gemetar kehilangan cara bagaimana untuk tak terjatuh
Apa bisa kau hilangkan kegelisahanku?
Bagaimana cara mengobati sakit jantungku
ketika 24 jam penuh otakku hanya memutar sosokmu berkali-kali?
Sehingga tak dapat sedetik pun mata ini tertutup dibuai malam sepi
apalagi tenang menikmati ranjang tak bertepi
Kalaulah Cinta..
Sepenuh hati kuakui ketidak-mampuanku menggantikanmu
Segenap jiwa kupelihara setiap pukulan bedug yang bertalu-talu
yang masih memukuli dinding hatiku
sampai saat dimana kurasa hampir habis tenagaku
untuk berusaha mengecap sisa cintamu sedikit demi sedikit
meski bila diingat lagi terhempasnya kasihmu hati ini kembali nyeri
Cinta.. Cinta..
Kalau saja kau bisa mendengar tabuhan fanfare
Kalau saja kau bisa melihat ada taburan confetti
Dan kalau saja kausaksikan letupan ceria kembang api
Maka mungkin bisa kaurasakan seperti apa rindunya aku akan hatimu
Dan pastipu kan kau pertimbangkan untuk memberiku sebuah tanya
selagi jiwaku masih utuh pada raganya
Tentang seperti apa rasanya mencntaimu berkali-kali..
... kepada kenangan yang tak pernah mengambil langkah jauh dari bayangan umurku, mencintainya sekali lagi takkan membuatmu jatuh terpuruk untuk kedua kali ...