Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Masalah Pembajakan Buku di Indonesia yang Tak Ada Habisnya

17 Februari 2022   20:18 Diperbarui: 17 Februari 2022   20:22 3869 2
Masalah pembajakan buku di Indonesia memang tidak ada habisnya. Mulai dari buku yang bersifat akademis sampai buku-buku sastra seperti novel tak luput dari pembajakan. Istilah lainnya disebut 'KW' kepanjangan dari 'Kwalitas' yang tak lain adalah barang tiruan atau imitasi. Buku KW ini tentunya memiliki kualitas yang jauh berbeda dari buku asli.

Mengenali buku-buku bajakan atau KW itu cukup mudah. Hal yang paling kentara bisa dilihat dari lemnya. Buku bajakan rata-rata menggunakan lem yang sedikit serta mudah sekali rusak jilidannya. Kualitas cetakannya kadang buruk (buram atau terlalu tebal) dan lebih mirip seperti hasil fotokopian. Sampulnya pun mudah dikenali. Buku asli memiliki sampul yang halus dan kadang disertai dengan tinta emboss atau timbul. Sedangkan sampul pada buku bajakan terlihat kusam dan mudah mengelupas.

Pembajakan hak cipta seperti musik, film, maupun buku seolah sudah menjadi hal yang biasa di negara kita. Di beberapa kios pinggir jalan sering sekali kita jumpai penjual buku bajakan yang melakukan usaha secara terang-terangan. Meskipun telah disidak oleh aparat, mereka bisa bangkit lagi dengan mudah. Bahkan di era industri digital, para penjual buku bajakan kini sudah merambah ke sektor daring yaitu marketplace online.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun