Kamis malam yang terasa lebih sejuk dari malam-malam sebelumnya. Ditemani suara lagu berjudul "Ada Sesuatu" dari speaker laptopku. Ya, dua minggu lagi aku akan melakukan perjalanan, mungkin sama ada sesuatu yang membawa langkahku kesana lagi atau mungkin minggu nanti jadi minggu terakhir aku disini. Ah tunggu sajalah!. Di dalam kamar tidur, aku menatap ke arah layar Heandphone. Di hadapanku sudah terjejer 26 abjad Indonesia, tanda-tanda baca, dan emoji yang bermacam-macam, ada love, bunga, love yang retak yang sewaktu waktu bisa saja ku tekan dan ku pilih menjadi nama untuk no Heandpone yang aku ku simpan ini. Tepat pada pukul 20:15 AM, aku memilih untuk menamai no ini Aru Bodrex.
Aru Bodrex, jangankan love atau bunga mawar yang ku pilih, tanda baca  titik dua dan bintang saja tidak ku pilih untuk menggambarkan betapa aku mencintainya. Seperti kebanyakan orang, menamai kontak orang yang dicintainya dengan bervariasi.
Aku benar-benar menahan tawa. Dengan sedikit senyuman, aku bergegas ke luar dari keimajinasiianku. Bodrex? Ah... ada-ada saja. Pikirku
Dia pria yang mengidap penyakit pusing dan sewaktu-waktu bisa gila. Hal-hal yang menurutku gila dan tak mungkin aku lakukan, tapi bisa jika dengannya.
KEMBALI KE ARTIKEL