Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Dia

26 Mei 2014   15:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:06 31 0

Apakah begitu cara kalian menghormati dan mencintai?
Memberikan pengekangan yg menyesakan nafas dan memekatkan mata?
Berniat menjaga dengan terus menerus menjamah dan menodai?
Lupakah kalian tentang kisah putih-susu pipi Zulaykha,

yang membuat Yusuf harus menahan napas-mengendalikan degup jantungnya yang memburu?
Kisah yg menyadarkan para nabi,

bahwa perempuan memang diciptakan untuk menjadi sangat indah, memesona, dan mengagumkan.
Layaknya keindahan matahari yg membuat kita tertunduk ketika kita melihatnya.
Jangan kau samakan dengan bulan,

yg bisa kau lihat dengan mata telanjang semua keindahan dan kesederhanaannya.
Belajarlah pada Adam,

tentang bagaimana kesabarannya menunggu kedatangan Hawa yg tercipta dari tulang rusuknya.
Belajar menghargainya seperti Muhammad yg begitu menghargai ibunya.

Belajar menghargai kekhilafannya layaknya Ayub yang memaafkan kekhilafan istrinya.
Jangan mencintainya dengan alasan-alasan yang pada saatnya akan tiada—wajahnya yang cantik, rambutnya yang hitam dan panjang, kulit kencangnya.
Belajarlah menjadi lelaki yg lebih memilih mendoakannya setelah dua salammu dalam sepertiga malammu.
Berilah dia kepastian bukan harapan yang setiap hari menumbuhkan keraguan.
Bukankah cinta sejati itu mampu menerjang lembah dan bukit bukan mampu menjamah dada berbukit!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun