Bulir-bulir sisa rinai hujan disore itu masih tersisa, dua lelaki beda usia itu duduk bersisian, yang muda tercenung menatap jauh melangkahi bulir-bulir air yang menetes dari atap teras kayu yang mereka duduki, lelaki tua itu melirik lelaki muda disampingnya, lirikan disertai senyum simpul penuh kebijakan, tatapan matanya masih tajam bagaikan belati, walaupun tubuhnya sudah mulai ringkih. Lelaki muda itu tak mengalihkan pandangannya, seolah tak tahu jika sedang dilirik.