Identitas selalu menjadi fantasi tiap orang. Banyak orang diluar sana (termasuk kita, barangkali) berjejalan dan memenuhi sudut-sudut jalan demi memenuhi nafsunya akan rekognisi terhadap identitas sosial yang didamba-dambakannya. Membayangkan diri menjadi bagian suatu komunitas adiluhung menjadi fantasi liar yang tak terkendali belakangan ini. efeknya? Bermunculan berbagai iklan dan produk-produk yang meng-konstruksi fantasi-fantasi tersebut menjadi komoditas yang diperjual-belikan.
KEMBALI KE ARTIKEL