Umumnya, banyak kelas mata kuliah mahasiswa yang selesai di jam 15.00, atau jam 3 sore. Di gerbang kampus barat UIN Sunan Kalijaga, kita akan melihat wajah-wajah lelah yang baru keluar kelas. Kelas siang memang lebih menguras energi dari biasanya. Wajah-wajah lelah ini cenderung akan mencari tempat beristirahat begitu keluar kampus, baik itu ke Cafe, kost, atau tempat untuk menikmati senja. Ekspresi mereka seolah berkata "Cukup... cukup... pikiranku udah cape."
Aku sedang berada di depan gerbang kampus timur UIN Sunan Kalijaga. Rambut dan wajahku masih terbilang lembab begitu keluar dari masjid. Di depan Poliklinik, terdapat kursi-kursi panjang sepaket dengan meja dari kerangka besi, biasanya dipakai oleh khalayak umum. Aku duduk di kursi yang paling utara. Mahasiswa UIN terlihat ramai berlalu lalang keluar gerbang. Sebagian Beberapa lewat begitu saja dan ada juga yang kemudian ikut duduk di area sekitar tempatku duduk.
Namun, yang menarik fokus untuk dilihat adalah segerombolan mahasiswa yang tengah duduk melingkar sambil melatar tanpa adanya alas. Mereka terdiri dari 10-16 orang dan rata-rata memiliki style yang unik. Mayoritas dari mereka berambut gondrong, dan sebagian lagi ada yang menggunakan topi Rimba di kepalanya. Mereka duduk melingkar dengan menggantungkan bendera berwarnah merah sebagai background. Di tengah lingkaran mereka, terdapat rentetan buku-buku yang cukup menarik. Sekilas ada judul buku yang terbaca "Negara & Hegemoni". Dari pendengaranku, mereka tengah berdiskusi mengenai topik sejarah tertentu.