Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Melihat Sisi Lain Dari Penampilan Fatin (Fantastic And Amazing Teen) di X Factor

17 Maret 2013   12:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:37 2627 0

Melihat sisi lain dari penampilan Fatin ( Fanastic and Amazing Teen) di X factor

Ada catatan lain dalam setiap pemapilan Fatin di setiap Gala show di X factor yang berbeda dengan catatan orang pada umumnya. Mungkin karena penulis memang cenderung lebih melihatnya pada sisi yang tidak umum aliasbelok dari arus utama (mainstream) dari obyek yang biasanya diliat secara sepintas.

Kiranya Sudah maklum bahwa penampilan Fatin yang menggelegar dan fenomenal adalah saat audisi dimana dia mengcover lagu Grenade, kemudian lagu Pumped Up kicks. Banyak yang beropini demikian sama seperti saya. Namun setelahnya justru saat kompetisi dimulai Fatin cenderung salah memilih lagu atau tidak bisa membawakannya dengan stabil, nada dan temponya berlarian, itu adalah sebagian pandangan yang berpendapat demikian. Diluar itu, penulis selalu saja mendengarnya masih enak didengar telinga. Di sini, Setiap orangpun berhak mengemukakan pendapat subjektifnya, tak terkecuali penulis ini, baik sebagai pendukung, atau sebagai orang netral.

Melihat perkembangannya dari setiap penampian, penulis masih percaya Fatin adalah mutiara yang terpendam dan masih perlu diasahdalam pendidikan musikalitasnya. Bahwa banyak orang melihat perkembangan terakhir fatin gagal membawakan lagunya dengan baik, justru penulis memandang lain dan menganggap sebagai sebuah kemajuan di saat fatin berani menyanyikan lagu yang terbilang keluar dari zona amannya. Bukankah seorang penyanyi Profesional harus bisa mencoba dan membawakan lagu dengan variasi dan versinya sendiri-sendiri. Jika Fatin harus terus membawakan lagu yang pada zona amannya dan tidak ada unsure tantangannya semacam lagu Gorl On fire atau Don’t Speak, justru ke depan akan menjadi ancaman buat fatin sendiri, secara musikalitas tidak akan berkembang, padahal di x factor inilah pelajaran yang sangat penting dan berharga bagi dia untuk menimba ilmu musik itu. Seberapaun jeleknya ia membawakan lagu diluar comfort zonenya penulis tetap memberikan kredit point. Karena setidaknya ia berhasil mengalahkan ketakutannya, apalagi sejauh inipun ia mebawakannya tidak terlalu jelek, banhka masih enak didengar, mungkin karena faktor x itu, suaranya yang renyah dan ringan. Anda-anda Bisa mendengarkan Don’t Speak atau Girl On fire justru cemerlang dibawakan Fatin dengan ala Fatin yang berbeda dengan versi aslinya.

Disaat beby Romeo mengomentari Fatin yang katanya selalu terpeleset dalam pemilihan lagu yang salah. Seperti saat memilih lagu Girl On Fire atau Don’t Speak X factor minggu lalu, penulisjustru melihat apa yang didelivery oleh Fatin dengan lagunya justru berhasil membawakan dengan versinya sendiri dan ia telah berhasil mengalahkan ketakutan pada dirinya sendiri untuk mengambil nada tinggi dan rock yang menempel pada lagu tersebut. Saat don’t speak ia bisa keluar dari lagu aslinya yang nota bene lagu itu release semnetara ia masih belum lahir, bahkan sebelumnya ia sama sekali tak mengenal lagu itu saat mau menampilkannya di Gala Show. Memang jika dibandingkan dengan peserta lain semacam Novita Dewi yang sudah memiliki jam terbang tinggi dan memiliki beberapa prestasi dan album serta kontrak nagaswara, sangat jauh. Fatin masih anak bawang kemarin sore yang terdengar namanya dua bulan terakhir saja sementara novita sudah menjual suaranya ke sebuah lebel rekaman bahkan beberapa TV semacam metro TV dan tivi lainnya.Sikap berbeda juga ditunjukkan Beby atau Anggun ketika Mika tampil dengan membawakn genre yang tidak biasa baginya. Penulis mengamati Mika terlihat kualahan dan Fals di nada tinggi, namun kritik itu tidak disampaikan saat judging. Malah penulis melihat justru menjadikan pembodohan pada public bahwa saat Mika tidak berhasil mengambil nada tinggi, malah dipuji-puji dan dikatakan berhasil. Jadi apa yang dikemukakan Beby sebagai kritik pada fatin ditakutkan akan biaa dan subyektif, memang demikian kenyataannya semua penilaianadalah subektif, Anggunpun mengatakan demikian. namun akan menjadi berbahaya jika itu berlebihan, kemudian dapat menekan mental sang penyanyi. Beby seolah memaksa Fatin harus menyanyikan lagu sesuai dengan versi aslinya (sudah 3 kali mengkritik seperti ini), padahal jelas-jelas karakter vocal Fatin berbeda dengan penyanyi aslinya, dan nada atau aransemen itu sendiri sudah disesuaikan dengan karakter vokal Fatin saat menyanyikannya. Dari sikpa Beby ini, penulismemandang Beby tidak bersikap realistis memaksakan suara fatin mengikuti suara penyanyi aslinya. Kritik yang demikian ditakutkan akan berdampak pada mental Fatin itu sendiri, yang mungkin mentalnya tidak sama dengan senior-senior lainnya yang memiliki mental Baja. Seberapapun pembenaran alasan Beby mengemukakan kritik itu sangat berpengaruh pada mentalnya sedikit atau banyak pada Fatin. Dan lebih ditakutkan lagi jika kritik beby itu untuk menggembosi atau menggiring opini public bahwa Fatin kualitasnya hanya biasa-biasa saja dan hanya bisa mengandalakan karakter suara yang unik, tak lebih. Tak ada lagu yang pas buat Fatin, dan nada yang diambil Fatin harus nada sedang yang tak perlu berteriak mengambil nada tinggi. Jika demikian kasihan sekali Fatin musikalitasnyatidak bisa berkembang hanya mandek pada nada-nada sedang.

Dalam hal tertentu keberanian untuk keluar dari Comfort Zone adalah sebuah tuntutan, bahkan kewajiban, bukankah keluar dari Comfort Zone itu akan justru membawanya pada zone yang lebih menantang dan mendidiknya menjadi orang yang banyak belajar dan lebih tangguh mentalnya ke depan?. Inilah point yang harus dilihat sebagi penggemar fatin. Fatinistic tidak usah gusar menghadapi opini yang menyatakan penampilan Fatin biasa biasa saja (padahal keren menurut saya), karena memilih kagu dari Genre tida biasa bagi fatin adalah langkah yang harus dihadapi sebagai bentuk pembelajaran dan pendewasaan wawasan musiknya. Dan penulis Yakin dengan pengalaman tersebut akan dimanfaatkan dan dipetik Fatin sebaik-baiknya untuk penampilan berikutnya.Di sisilain, penulis masih percaya Pada tangan dingin sosok Rossa yang bisa menyulap Fatin mejadi mutiara yang bersinar kelak pada level yang dikehendaki, meski ada beberapa aspek yang penulis melihatnyaRossa terlihat emosional dan egois, tidak bisa menerima kritikan itu dengan legowo. Sebaiknya bagi Rossa kritikan apapun baik itu positif ataupun negative ditanggapinya dengan akal jernih dan tidak emosi. Ya mungkin lagi-lagi karena faktor wanitanya yang keluar, yang cenderung lebih emosional.

Sampai sejauh ini penulis menganggap apa yang dilakukan Fatin membawakan lagu keluar dari Zona amannya adalah satu langkah mundur untuk mengambil beberapa langkah ke depan dalam hal segi perkembangan musikalitasnya . dan fatin terus mau belajar demi perkembangan musikalitasnya sebagaimana tweet dia

" terimakasih banyak buat semua yg support aku,maaf kalo aku blm bisa ngasih yg terbaik,aku trs belajar kok!:D"

Sekian. ini adalah my humble opinion . n how about You?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun