Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Sejenak Bersama Dik Doank

17 Februari 2012   06:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:32 443 0

Tanggal 16 Februari 2012 kemarin, perusahaan tempat saya bekerja menyelanggarakan program CSR (Corporate Sosial Responsibility), sebagai bagian dari kepedulian perusahaan terhadap masyarakat luas. Acara itu dikemas dalam program Weselpos Instan Charity dan disiarkan langsung secara live di TV One pukul 10.30 sampai dengan 11.00.

Selain memberikan bantuan kepada kepada lembaga pendidikan dan keagamaan, acara tersebut juga dimaksudkan untuk mengenalkan salah satu produk baru perusahaan kami yaitu Weselpos Instan, cara baru mengirimkan uang secepat mengirimkan SMS. Begitu uang dikirim oleh si pengirim, pada saat itu juga uang akan diterima oleh si penerima.

Salah satu lembaga yang kemarin mendapat bantuan CSR adalah Kandank Jurank Doank (KJD) yang dikelola oleh seniman yang bernama lengkap Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang atau lebih populer dipanggil dengan nama Dik Doank.

Alhamdulillah saya bersama beberapa teman bisa datang agak pagi di JKD karena saya bersama tim harus menyiapkan mobil dan tenaga loket yang akan melayani pembayaran Weselpos Instan yang akan diserahkan oleh Bapak I Ketut Mardjana, Direktur Utama Pos Indonesia dan diterima oleh Dik Doank di tempat tersebut.

Karena itu sebelum acara dimulai, saya punya cukup waktu untuk berkeliling ke seluruh arena KJD. Tempat seluas hampir 1 hektar tersebut ditata cukup asri, sejukdan artistik. Setiap pengunjung yang datang pasti akan kerasan tinggal berlama-lama di KJD. Di situ terdapat panggung, studio, ruang multimedia, kolam ikan, arena bermaindan sebuah lapangan kecil untuk berolah raga.

Ketika sedang asyik mengambil beberapa gambar, tiba-tiba Dik Doank muncul dengan gaya dan pakaian kasualnya yang khas seperti yang sering kita lihat di media massa. Dia cukup ramah menyalami kami satu persatu. Dia juga terlihat jujur, sederhana, santai dan tanpa basa-basi menyambut kami, tidak terlihat sedikitpun niatan untuk jaim (jaga image) atau bergaya sebagaimana layaknya seorang selebritis.

Setelah itu, dia mengajak kami duduk di salah satu sudut KJD. Dia kemudian banyak bercerita tentang berbagai aktifitas di KJD yang dirintisnya sejak tahun 1993 tersebut. Di KJD setiap hari puluhan anak berusia 6-12 tahun mendapatkan berbagai pelajaran mulai dari menggambar, menari, melawak, membaca dongeng dan berolah raga.

Di sekolah non formal, yang sering dibut sebagai sekolah alam tersebut, Dik Doank sangat menekankan kreativitas dan seni kepada anak asuhnya. Bagi Dik Doank, tanpa kreativitas mereka hanya akan menjadi pembebek, mustahil mereka akan tumbuh menjadi seorang pemimpin dan inovator di masa datang. Sedangkan tanpa seni, anak-anak hanya akan tumpuh menjadi manusia yang mati rasa. Mereka tak akan pernah bisa berempati dan bersimpati kepada sesama, karena itu seni juga harus dikenalkan pada anak-anak sejak usia dini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun