Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Terpenggal Mimpi

13 April 2012   03:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:40 58 0

Dengan mata nyalang akibat dibenturkannya kepala ku pada meja makan, aku berusaha lari dan menjauhinya kemudian mataku menangkap sebuah pisau dapur tergeletak segera ku meraihnya, seketika itu juga aku berbalik, kemudian tiba-tiba bajingan itu ada didepan ku dan pisau yang kupegang kini sudah tertancap pada perut buncit miliknya, darah mengalir keluar deras, lantai berkeramik putih yang baru saja aku bersihkan kini berubah menjadi merah kehitaman oleh darah itu. Sesaat kemudian ingatanku menajam mengingat kembali wajah – wajah yang sudah lama menghilang, simbah Nibah yang galak ketika mendapati aku dengan pakean berlumuran lumpur 14 tahun silam dan tetangga ku pak Masran yang terbujur kaku tergolek tidak berdaya dikalahkan struk yang menimpanya dan beruntung penderitaan itu tidaklah lama karena satu minggu berikutnya dia meniggal, itu 2 tahun kemudian setelah aku dimarahi oleh simbah Nibah, akan kah aku menyusul mereka, pandangan ku gelap darah mengucur dari kepalaku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun