Diskusi bernada galau terus mengemuka. Melalui sms, telephone dan percakapan langsung saya temukan itu. Diskusi yang mempertanyakan eksistensi. Dimulai dengan pertanyaan apakah program akan dilanjutkan?, kalau tidak dilanjut nanti kerja dimana?, bagaimana dengan cicilan motor dan rumah?. Bagaimana pula dengan biaya anak yang sedang kuliah di perguruan tinggi?
KEMBALI KE ARTIKEL