Aku dan temanku, Darto, menyusuri gang sempit yang sangat panjang berlebarkan sepeda motor. Meskipun begitu, terik matahari masih saja bisa memasuki gang itu dan membuat kucuran-kucuran keringat membasahi pakaian kami. Nafasku mulai tidak teratur. Aku pun meminta Darto beristirahat di pinggiran gang yang baru kami tempuh seperempatnya. Kami berdiri di kala ada pengendara sepeda motor lewat di gang itu. Gang yang sangat panjang itu adalah jalan tikus bagi mereka yang persetan dengan  tilang-menilang.
KEMBALI KE ARTIKEL