Keesokan harinya, aku bersama dengan Rahmat berjalan mengelilingi pasar untuk mencari bahan kebutuhan sehari-hari dan sebuah kado untuk Ratih. Cuaca yang sangat panas, keadaan pasar yang penuh sesak, dan ramai dengan kegiatan tawar menawar antara penjual dan pembeli, bergabung menjadi satu wadah dalam sebuah pasar tradisional.
KEMBALI KE ARTIKEL