Pasca tragedi berdarah Charlie Hebdo (CH), Rabu 7 Januari 2015 di Paris, ruang public kembali dipanaskan isu Islam dan Barat serta eksistensi media CH sebagai representasi freedom of speech yang memunculkan simpati je suis Charlie di seluruh dunia. Walaupun simpati kasus pembunuhan Pania Papua dan Baga Nigeria dunia menutup mata.