Dinasti Abbassiyah merupakan dinasti ketiga dalam Islam yang berkuasa di Baghdad, dan sekarang menjadi kota Irak sejak tahun 1261 M. Dinasti ini berkembang dengan pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia. Dinasti Abbasiyah merujuk pada paman Nabi Muhammad saw. yaitu sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib (566-652 M). Pada masa ini perkembangan Islam sangat maju, begitu pula dengan keadaan politik, keadan sosial, juga keagamaannya. Pada awal masa dinasti Abbasiyah, pendidikan dan pengajaran Islam sangat berkembang pesat di seluruh negara Islam. Sehingga mulai banyak sekolah yang didirikan dan tersebar luas di kota maupun di desa-desa. Banyak anak-anak dan pemuda pergi ke pusat pendidikan untuk menuntut ilmu pengetahuan. Pendidikan Islam diharapkan mampu mewujudkan nilai-nilai pendidikan Islam dalam pribadi manusia sehingga mampu memiliki akhlak atau perilaku yang baik. Adanya proses pendidikan yang terbagi menjadi dua yakni lembaga pendidikan formal dan nonformal, merupakan salah satu cara transformasi nilai-nilai pendidikan islam. Pada masa Dinasti Abbasiyah inilah masa kejayaan Islam mengalami puncak keemasan. Pada masa itu kemajuan dalam berbagai bidang mengalami peningkatan seperti bidang pendidikan, ekonomi, politik dan sistem pemerintahannya. Para Khalifah di masa Dinasti Abbasiyah merupakan tokoh yang kuat dan cinta ilmu pengetahuan sekaligus merupakan pusat kekuasaan politik dan agama. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat pada saat itu mencapai tingkat tertinggi. Pada masa itu pula umat Islam banyak melakukan kajian kritis terhadap ilmu pengetahuan sehingga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Tokoh-tokoh pada puncak keemasan dari dinasti ini berada pada tujuh khalifah, diantaranya yaitu al- Mahdi, Musa al-Hadi, Harun al-Rasyid, Abdullah al-Ma’mun, al- Mu’tashim billah, al-Wasiq dan al-Mutawakkil.
KEMBALI KE ARTIKEL