Puisi menjadi karya sastra yang paling unik karena tercipta dari imajinasi serta memuat pengalaman dari penyairnya yang kemudian dianalogikan ke dalam bahasa yang indah. Puisi sebagai karya sastra tentu dapat dikaji untuk membuat karya tersebut lebih dihayati dan dimaknai oleh pembaca. Dalam mengkaji sebuah karya sastra, diperlukan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan karakteristik karya sastra yang akan dikaji. Terdapat beragam pendekatan dalam mengkaji sastra, salah satu diantaranya yaitu pendekatan objektif yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini.
Pendekatan objektif atau dikenal juga dengan pendekatan struktural adalah pendekatan yang lebih memfokuskan perhatian kepada karya sastra itu sendiri. Lebih lanjut, Welek & Waren (1990) mengemukakan pendekatan objektif sebagai pendekatan intrinsik karena kajian difokuskan pada unsur intrinsik karya sastra yang dipandang memiliki kebulatan, koherensi, dan kebenaran sendiri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendekatan objektif berupa pendekatan dalam mengkaji atau menganalisis sastra dalam hal ini puisi, yang didasarkan pada puisi itu sendiri tanpa melihat penyair, pembaca maupun realitas yang ada.
Puisi yang akan kita kaji yaitu puisi Tiada karya Joko Pinurbo. Penyair ternama asal Yogyakarta ini namanya tentu sudah tak asing lagi di telinga penikmat sastra. Penulis yang biasa dikenal dengan sapaan Jokpin ini terkenal dengan ciri khasnya dalam menulis puisi yang cenderung nyeleneh namun tetap digemari bagi penikmatnya. Salah satunya pada puisi berjudul Tiada yang terdapat dalam antologi puisi "Kekasihku" karyanya yang diterbitkan pada tahun 2004.Â