Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Ibu! Aku Menyesal Tidak Mendengarkanmu Bu

19 September 2024   17:44 Diperbarui: 19 September 2024   17:46 82 0

"Ibu! aku tak bisa ujian besok"

Ucapan seorang gadis cantik kepada ibunya sambil ia berbaring dan dikompres kepalanya di dalam kamar. Saat itu ia mau TO ke 2  kelas VI di SDN 22 Baba.

Setiap hari mau pergi sekolah ia diantar sama ayahnya. Pada hari Sabtu ia mau pergi sekolah dengan ayahnya, ibu berkata" shela kamu hari Senin TO 2 lagi, nanti pulang sekolah pulang langsung ya, jangan main-main pulang sekolah, jangan beli es, kalau hari hujan jangan main hujan".  Shela menjawab" iya bu", dengan wajah yang bahagia dan senang.

Setelah selesai bersiap-siap mau pergi sekolah, aku pun berangkat sekolah bersama ayah dengan motor ayah.

Setiba di sekolah aku turun dari motor ayah dan bersalaman kepada ayah. Ayah berkata" ingat kata ibu tadi ya" aku menjawab" iya yah.

Setelah itu aku masuk kedalam sekolah dan menuju ke kelasku kelas VI. Sesampai di kelas aku meletakkan tas dan bermain dengan teman.

 Setelah sepuluh menit bermain bel sekolah pwn berbunyi dengan keras hingga memecahkan gencang telingaku.

Siswa dan siswi pun berbaris di lapangan. Guru piket menyiapkan barisan. setelah itu mempersilahkan ibuk Titi
Ibu kepala sekolah berbicara di depan kami berbaris.

Ibu kepala sekolah berkata" terkusus kepada anak ibuk yang kelas VI hari Senin kalian TO 2 lagi". "Ibuk minta kepada kalian semua jangan bermain-main pulang sekolah, jangan begadang, kurangi dulu main hpnya, pulang sekolah langsung pulang ke rumah kalian masing- masing". Kami kelas VI menjawab ada yang " iya buk, oke buk" dengan senyum manis semanis madu.

Setelah itu kami belajar sebentar sekitar dua jam bersama ibu Siti walas(wali kelas) kami.
Setelah itu kami membersihkan kelas untuk TO hari Senin.

Setelah bersih dan rapi kami dibolehkan  pulang oleh buk Siti. Sebelum pulang kami bersalaman kepada Guru-Guru yang ada di sekolah dan mintak maaf sekaligus minta do'anya agar dapat TO hari Senin.

Setelah selesai bersalaman aku dan kelima temanku yang bernama Raisya, Suni, Nana, Melia, dan Fitri keluar sekolah dan beli bakso di dekat sekolah.

Kami duduk ditribun  lapangan bola kaki dekat sekolah dan makan bakso yang di beli tadi. Setelah habis bakso datang orang jual es potong  kami langsung membelinya walaupun aku, Raisya, Nana batuk tapi kami tidak peduli dengan itu kami tetap makan es potong itu.

Setelah habis  Guru-Guru keluar dari sekolah karena melihat Guru kami langsung bersembunyi. Setelah Guru-Guru pergi agak jauh kami keluar dari persembunyian itu.

Setelah itu hari sudah gelap sepertinya mau hujan aku pun mau pulang tapi tidak boleh dengan teman-temanku itu. Mereka berkata" ngapain pulang cepat-cepat di sini aja dulu main kita dulu" aku menjawab" hari lah hampir hujan pulang lah kita lagi nanti kena marah kita sama ortu kita masing masing". Mereka pun menjawab lagi" nanti kalau marah ortu kita bilang ke ortu kita tadi kita belajar di rumah Raisya dulu"
Aku berkata kepada mereka" ngapain harus bohong juga ke ortu kita", ortu kita pasti  udah tau kalau kita main-main karena teman-teman kita yang lain udah pulang dari tadi, lebih baik kita jujur aja lagi". Mereka terdiam sebentar dan Suni berkata" terserah kalian lah mau bilang apa ke ortu masing-masing".

Aku berkata dalam hati' ngapain sih aku ngak dibolehin mereka pulang. Nanti pasti aku kena marah sama ibu dirumah. Aku ngak mau kena marah sama ibu di rumah'.

Hari pun hujan mereka semua bermain hujan aku tetap duduk di tribun karena hari hujan karena aku tidak mau kena marah sama ibu dan ayah di rumah nanti karena main hujan. Tapi Fitri dan Melia menarik tanganku hingga tanganku memerah.  Mereka menarik tanganku  supaya aku  mau main hujan karena mereka menarik-narik tanganku aku pun jadi main main hujan walaupun aku batuk dan badanku sudah mulai panas dingin.

Setelah itu  hujan reda kami tidak sadar bahwa dari tadi ada ibuk Titi dan buk Siti melihat kami bermain hujan tadi. Buk Titi dan Buk Siti pergi ke tempat kami, kami pun mulai cemas. Buk Titi dan buk Siti  menyuruh pulang. Buk Titi berkata" tidak mendengar ibuk berbicara tadi pagi di sekolah" kami menjawab" ada buk" dengan perasaan bersalah dan menekukkan kepala kebawah. Buk Siti berkata" kalau mendengar tadi ngapain kalian bermain juga kan sudah dibilang sama buk Titi  pulang sekolah langsung pulang kerumah masing-masing jangan main bermain-main pulang sekolah. Kami pun masih menekukkan kepala kebawah.

Buk Titi dan Buk Siti berkata" pulang lah kalian lagi" kami menjawab" iya buk" dan bersalaman kepada mereka. Buk Titi berkata"  sampai di rumah mandi langsung ya" kami menjawab" iyaa ibukk" dengan senyum manis.

Kami pun pulang ke rumah masing-masing. Sampai di rumah aku kena marah sama ibu. Ibu berkata" kok baru pulang si Santi tetangga kita itu  udah dari pulang kok kamu baru pulang". Aku hanya diam.

Ibu berkata" ini kok basah-basah main hujan kamu tadi". Aku menjawab" iya bu". Ibu berkata padaku"tidak ingat apa ibu bilang tadi". Aku menjawab"ingat bu".
Ibupun berkata lagi" kalau ingat ngapain kamu main hujan dah mandi kamu lagi, ibu mau pergi ke pasar lagi ya, setelah mandi makan". Aku menjawab "iya bu".

Sesampai aku di kamarku badanku panas. Aku langsung tukar baju dan tidur. Setelah itu ibu pulang dari pasar ibu masuk ke kamarku dan berkata" udah mandi, udah makan shela". Aku menjawab" belum bu" dengan suara yang pelan sekali". Ibu berkata" apa, belum mandi, belum makan" dengan suara yang keras dan wajah yang kesal. Aku menjawab" iya bu, shela mandi lagi".

Setelah mandi aku disuruh makan sama ibu, setelah makan aku langsung tidur lagi karena badanku panas dingin".

Setelah itu ibu dan ayah pergi ke kamar ku dan memegang tanganku ayah berkata" panas muka dan tangannya, kakinya dingin, ngapain kamu tadi main hujan kamu tadi". Aku menjawab" iya yah". Ibupun mengambil kompresan untuk diletakkan di kepalaku agar panasnya jadi turun. Setelah dikompres aku tertidur.

Aku berkata pada ibu" ibu gimana shela mau ujian besok ni, shela ndak bisa ujian besok tu". Ibu berkata" gimana mau ujian besok ni kamu tanya juga lagi, kalau kamu dengar kata ibu kamu sekarang bisa menghafal untuk ujian besok ni" dengan muka sinisnya.

Setelah itu ayah mengajakku pergi ke puskesmas dekat rumahku. Aku di beri obat oleh Dokter itu dan aku pulang.

Sesampai di rumah aku makan nasi dan minum obat. Setelah itu aku di suruh tidur oleh ibu.

Besoknya badanku sudah mulai sehat. Aku minta maaf pada ibu karena tidak mendengarkan omongannya kemarin. Setelah dimaafkan ibu, ibu menyuruhku menghafal untuk ujian besok.Aku pun mulai membukak buku bahasa indonesia dan membacanya dan menghafal buku itu.

Aku berkata dalam hati ku' aku benar benar menyesal tidak mendengarkan kata mu ibu. Andaikan aku mendengarkan kata mu bu pasti aku sudah bisa menghafal dari kemarin bu. Maaf kan aku ibu'.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun