Oleh: Syamsul Yakin dan Alira Arwaa
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhyar Parung Bingung Kota Depok dan Mahasiswa UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Post-Truth bukanlah fenomena baru yang hanya terjadi sejak munculnya media online, tetapi telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Fenomena ini menunjukkan bahwa kebohongan sering kali dipersepsikan sebagai fakta, sementara kejujuran dianggap sebagai kebohongan.Jadi, post-truth itu perilaku lama dengan kemasan baru. Tentang apa itu post-truth, dapat diresapi dari informasi Nabi SAW berikut ini.
Bersumber dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan. Pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berceloteh". Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?” Nabi SAW menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan publik" (HR. Ibnu Majah).