Bah Suro digotong pake kain sarung oleh Mang Juju dan Mang Sahin. Sepanjang perjalanan menuju rumah Mang Osep tukang urut, ia terus meraung-raung kesakitan sambil memegangi tangan kanannya yang patah. Menurut Mang Juju yang menemukan Bah Suro sedang meraung kesakitan pertama kalinya, Bah Suro patah tangan kanannya karena menghajar batang pohon rukem yang menghalangi jalan setapak ke saung sawahnya. “Bah Suro nggak bawa bedog (golok) waktu mau ke sawah, dan dahan pohon itu menghalanginya. Ia lalu mencoba mematahkan dahan itu dengan tangannya, dikarate...” jelas Mang Juju pada Kabayan yang kebetulan papasan di jalan.