Sebagai perantau dari Jawa, aku datang ke Kalimantan untuk bekerja di sebuah perkebunan sawit yang letaknya cukup terpencil, jauh dari keramaian. Hidup di tengah hutan sawit bukanlah hal yang mudah. Kami tinggal di barak-barak kayu sederhana, dan jarak antar barak cukup jauh, membuat suasana malam seringkali mencekam. Meski aku sudah terbiasa dengan cerita mistis dari kampung halaman, apa yang kutemui di Kalimantan sungguh berbeda—lebih nyata dan menakutkan.
KEMBALI KE ARTIKEL